Minta BNPB Berbenah Diri, Jokowi Ingatkan soal Risiko Kerugian Bencana

Jokowi ingin RI jadi bangsa tangguh bencana

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan Indonesia dikelilingi oleh ring of fire atau cincin api, sehingga menjadi negara yang rawan bencana. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang besar akibat bencana, Jokowipun meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk berbenah diri.

“Risiko kerugian juga sangat besar baik dari segi korban maupun material. Oleh karena itu, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, sistematik. Sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana, BNPB harus selalu berbenah diri,” kata Jokowi saat beri sambutan di Pembukaan Rakornas BNPB, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Jokowi Sebut Kepala Otorita IKN Bukan Orang Parpol

1. Jokowi harap Indonesia bisa jadi bangsa yang tanggung bencana

Minta BNPB Berbenah Diri, Jokowi Ingatkan soal Risiko Kerugian BencanaPresiden Jokowi beri sambutan di Pembukaan Rakornas BNPB (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi menyampaikan bahwa rencana induk penanggulangan bencana pada 2020-2024 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen. Ia juga meminta rencana tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

“Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh bencana,” ucap Jokowi.

Baca Juga: BNPB Akui Ada Diskresi bagi Pejabat Bisa Karantina di Rumah

2. Jokowi minta BNPB selalu ada budaya siaga hingga antispatif

Minta BNPB Berbenah Diri, Jokowi Ingatkan soal Risiko Kerugian BencanaPresiden Jokowi beri sambutan di Pembukaan Rakornas BNPB (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Prang nomor satu di Indonesia itu juga meminta agar budaya kerja BNPB harus siaga, antisipatif, responsif dan adaptif. Menurutnya, budaya tersebut sangat penting karena bencana datangnya tidak terduga.

“Datangnya secara tiba-tiba, bahkan muncul bencana yang tidak terbayangkan sebelumnya, salah satunya adalah pandemik COVID-19. Semua ketidakterdugaan itu harus kita tangani untuk memperkecil risiko bagi masyarakat, bangsa dan negara,” tutur Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Bencana Alam Sulit Diprediksi, Bisa Terjadi Kapan Saja

3. Jokowi ingin jajarannya lakukan antisipasi pada bencana yang bisa dicegah

Minta BNPB Berbenah Diri, Jokowi Ingatkan soal Risiko Kerugian BencanaWarga memotret rumah yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/12/2021). Basarnas Sulawesi Selatan mencatat sekitar 850 jiwa dari empat desa yaitu Desa Lambego, Lamantu, Majapahit dan Desa Lagundi Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar mengungsi akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/HO/BASARNAS

Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memerintahkan agar orientasi pada pencegahan diutamakan. Dia menuturkan, memang ada sejumlah bencana yang tidak bisa dicegah seperti letusan gunung berapi, gempa bumi dan lainnya. Namun, ia menyebut ada bencana yang bisa dicegah dengan penghijauan seperti banjir.

“Banjir bisa dicegah dengan penghijauan, dengan penanaman vegetasi dan longsor juga bisa dicegah. Di beberapa daerah agar ini dilakukan, di Jawa Barat yang banyak, di Jawa Tengah yang banyak, di Sulawesi juga ada, di NTB juga ada, agar penananam petifer lebih digalakkan,” Jokowi beri arahan.

“Pelestarian lingkungan, bendungan, pendalaman sungai dan saluran air dan lain-lain, Ini harus dilakukan secara sinergis antara BNPB dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk Pemda dan masyarakat,” lanjutnya lagi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya