Moeldoko: Peradaban Sekarang Seperti Mundur, Bagaimana Ceritanya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bisa menjadi pusat kajian peradaban masyarakat Indonesia. Karena ia merasa peradaban saat ini justru semakin mundur.Da
"Ini kita harus mengeksplorasi lagi, kenapa bangsa dulu itu peradabannya begitu tinggi. Kok sekarang seperti mundur, gimana ceritanya ini?" kata Moeldoko di UIII, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga: Ditanya soal Partai Demokrat, Begini Reaksi Moeldoko
1. Moeldoko singgung ulah sebagian kelompok masyarakat yang tak cerminkan peradaban tinggi
Moeldoko juga menyinggung ulah sebagian kelompok masyarakat yang tak mencerminkan peradaban tinggi. Dia menyebut ada kelompok yang selalu merongrong dan menolak keras hal-hal yang tak sesuai ajaran mereka. Kendati, ia tak menyebut kelompok masyarakat yang dimaksud.
"Aneh kita sekarang ini menghadapi sebuah rongrongan. Dikit-dikit, 'Wah ini tidak sesuai dengan ajaran.' Dikit-dikit, 'Ini tidak sesuai dengan ajaran.' Ini apa-apaan ini?" ucap dia.
2. Moeldoko harap UIII jadi pusat kajian peradaban tingkat internasional
Editor’s picks
Moeldoko berpesan kepada UIII agar bisa mengembalikan peradaban tinggi Indonesia. Ia berharap kampus ini dapat menjadi pusat kajian peradaban tingkat internasional.
"Berarti ini bisa bukan hanya Islam yang dipikirkan, tetapi bagaimana mengkoneksikan Islam dengan dunia luar," ujar dia.
3. Moeldoko ingin semua pihak yang terlibat proyek UIII fokus agar tidak ada hambatan
Karena itu, Moeldoko mengatakan, proyek besar untuk membangun UIII tidak boleh terhambat. Ia meminta semua pihak yang terlibat fokus pada proyek ini.
"Untuk itu saya minta semua pihak yang terkait dengan proyek ini supaya betul-betul concern dengan jadwal, concern dengan keinginan presiden, tidak boleh lagi terhambat apapun alasannya," kata dia.
Baca Juga: Ditanya soal Reshuffle Kabinet, Moeldoko: Hanya Presiden yang Tahu