Projo Bantah Berniat Memprovokasi SBY Saat Kampanye Damai

Projo mengakui mengajak SBY untuk dukung Jokowi

Jakarta, IDN Times - Aksi walk out yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada perhelatan deklarasi kampanye damai pada Minggu (23/9) disorot oleh publik. Pasalnya, alasan SBY walk out karena ia tidak terima relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf telah melanggar dengan membawa atribut kampanye.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief, mengatakan anggota relawan pendukung Jokowi, Projo, telah memprovokasi SBY. 

"Waktu mobil karnaval Pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak Bang dukung Jokowi dan merangsek dekat ke rombongan SBY. Ini sudah keterlaluan," tulis Andi di akun media sosialnya pada hari ini. 

Buntutnya, Andi menuntut permintaan maaf dari Projo. Bahkan, ia mengancam, kalau permintaan itu tidak dituruti, maka akan ada tindakan balasan yang sudah menanti barisan pendukung Jokowi tersebut. Benarkah Projo telah melakukan perbuatan seperti yang dituding oleh Andi?

1. Projo mengakui kehadiran mereka hanya untuk memeriahkan kampanye damai

Projo Bantah Berniat Memprovokasi SBY Saat Kampanye Damai(Kampanye Damai oleh dua calon presiden) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Mendengar pernyataan Andi Arief tersebut, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi pun mempertanyakan mengapa SBY menjadi begitu marah. Dalam keterangan tertulisnya, ia menyebut Projo turut hadir di kampanye damai hanya untuk memeriahkan saja.

"Kami hanya membawa energi dan kegembiraan rakyat. Kami menghormati siapapun parpol peserta pemilu 2019 . Kami menghormati Pak SBY sebagai Presiden RI ke-6 . Begitu pula Bu Mega dan Pak Habibie, " ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/9).

Ia mengaku tidak ada sedikit pun niat dari Projo untuk melakukan provokasi siapapun. Mereka hadir di sana hanya untuk membuat suasana gembira. 

Baca Juga: Deretan Momen Mesra Jokowi-Prabowo Saat Deklarasi Kampanye Damai

2. Kehadiran Projo tak ada maksud mencemooh siapapun

Projo Bantah Berniat Memprovokasi SBY Saat Kampanye DamaiIDN Times/Gregorius Aryodamar

Lebih lanjut Projo mengatakan dalam kampanye damai, mereka tidak bermaksud untuk membawa aroma permusuhan, amarah, dan dendam. Menurut Budi, Projo, juga tidak memiliki niat untuk mencemooh siapapun. 

"Kami hanya bernyanyi dan teriak 'Jokowi lagi, Jokowi lagi'. Apa itu salah? Kami ada di ruang publik bukan di area yang jadi tanggung jawab KPU," kata Budi. 

3. Projo hanya mengajak SBY mendukung Jokowi, dan tak merasa langgar UU

Projo Bantah Berniat Memprovokasi SBY Saat Kampanye DamaiIDN Times/Afriani Susanti

Budi kemudian merinci kembali kronologi peristiwa yang terjadi pada Minggu pagi tadi. Ketika SBY melintas, barisan Projo memang meneriakan dan mengajak agar SBY juga mendukung Jokowi. Dalam pandangannya, tidak ada yang salah dalam hal itu. 

"Ketika rombongan Pak SBY melintas dan kami berteriak 'Pak SBY, ayo dukung Jokowi'. Apakah ini salah? Karena faktanya banyak kader Partai Demokrat juga yg mendukung Jokowi di berbagai daerah seperti Pak Karwo dan Lucas Enembe," ujar Budi.

Menurut Budi, wajar kalau Projo turut mengajak agar SBY mendukung Jokowi. Sebab, SBY adalah tokoh nasional dan pernah menjabat sebagai Presiden dua periode berturut-turut. Maksud ajakan itu pun, kata Budi, tidak ada niatan sedikit pun untuk memaksa. 

"Kami menilai tidak ada satu pun perundangan- undangan yang kami langgar. Biarkan rakyat merayakan pesta demokrasi 2019 dengan penuh kegembiraan," katanya lagi. 

Baca Juga: SBY WO Saat Kampanye Damai, Ini Tanggapan KPU

Topik:

Berita Terkini Lainnya