Puan dan Pramono Disebut Setya Novanto, Politisi PDIP Terkejut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sidang dugaan korupsi pada proyek KTP Elektronik kembali digelar pada Kamis, 22 Maret 2018, di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Di dalam sidang tersebut, terdakwa Setya Novanto menyebut jika Puan Maharani dan Pramono Anung menerima dana dari proyek E-KTP.
1. Tuduhan yang mengejutkan bagi PDIP
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari pun menanggapi penyebutan kedua nama kader PDIP tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya pun terkejut ketika Setya Novanto menyebut nama Puan dan Pramono dalam persidangan. Dirinya meragukan pernyataan Novanto tersebut.
“Tentu semua harus dibuktikan ya, karena banyak kasus ada orang ambil dengan klaim-klaim untuk X, Y, Z sebagai alasan. Pimpinan partai atau fraksi rawan diklaim-klaim,” kata Eva saat dihubungi IDN Times, Kamis (22/3).
Baca juga: Terseret Kasus KTP Elektronik, Ini 5 Sepak Terjang Pramono Anun
2. PDIP membantah pernyataan Setya Novanto
Editor’s picks
Sementara Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan dalam keterangan tertulisnya, jika pernyataan Setya Novanto itu tidak benar. Puan dan Pramono, kata Hasto, tidak pernah menerima dana E-KTP.
“Kami bukan dalam posisi designer, kami bukan penguasa. Dengan demikian atas apa yang disebutkan oleh Bapak Setnov, kami pastikan tidak benar, dan kami siap diaudit terkait hal tsb,” jelas Hasto.
3. Setya Novanto ingin meringankan dakwaan
Hasto pun menyampaikan bahwa pernyataan Setya Novanto hari ini di sidang E-KTP adalah bagian dari rencana Novanto yang ingin mendapatkan status sebagai justice collaborator.
“Apa yang disampaikan Pak Setya Novanto hari ini pun, kami yakini sebagai bagian dari upaya mendapatkan status tersebut demi meringankan dakwaan,” tutur Hasto.
Baca juga: Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima Duit