Sambut Tahun Baru, Jokowi Klaim Kasus COVID-19 RI Melandai

Jokowi minta ekonomi dan pandemik dijaga agar seimbang

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengklaim pandemik COVID-19 semakin melandai jelang pergantian tahun. Dia menuturkan rumah sakit rujukan saat ini lebih leluasa mengurus pasien non-COVID-19.

“Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi,” tulis Jokowi dalam akun Instagram-nya, @jokowi, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga: [LINIMASA-8] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Indonesia sudah menyuntikkan 160 juta vaksinasi dosis pertama

Sambut Tahun Baru, Jokowi Klaim Kasus COVID-19 RI MelandaiIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Jokowi juga menyebut pemerintah Indonesia telah menyuntikkan 273 juta vaksinasi hingga 30 Desember 2021.

“Sampai 30 Desember kemarin, kita telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap,” jelas dia.

2. Jokowi ingin pandemik dan ekonomi harus dijaga agar tetap seimbang

Sambut Tahun Baru, Jokowi Klaim Kasus COVID-19 RI Melandai(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, sepanjang 2021, Indonesia telah berkutat memutus rantai penyebaran COVID-19 dan menjaga ekonomi tetap tumbuh.

“Pandemik dan ekonomi ibarat dua tubuh di ujung ayunan yang harus kita jaga agar tetap seimbang,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Airlangga: Pemerintah Targetkan Vaksin Booster Mulai 12 Januari 2022

3. Vaksin booster akan dilakukan mulai 12 Januari 2022

Sambut Tahun Baru, Jokowi Klaim Kasus COVID-19 RI Melandaiilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan penyuntikan vaksin booster COVID-19 akan dilakukan mulai 12 Januari 2022. Dia mengatakan program vaksin booster ini akan menyasar kelompok lanjut usia (lansia) terlebih dahulu.

“Pemerintah berharap di awal Januari nanti tanggal 12 Januari akan dimulai vaksinasi booster,” kata Airlangga saat mengunjungi sentra vaksinasi anak di SDN Kemanggisan 05 Pagi, Jakarta Barat, Jumat (31/12/2021).

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyampaikan, vaksin booster akan menggunakan dua skema, yaitu vaksin homologous alias dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama. Sementara, pemberian lainnya menggunakan cara heterologous alias pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2.

“Ini EUA-nya diharapkan awal bulan bisa diterbitkan. Indonesia yang siap adalah selain homologous, yang disiapkan suntikan ketiga adalah Pfizer, Moderna dan Sinovac, Sinopharm,” tutur Airlangga.

Kemudian, Airlangga menyebut, vaksin booster akan diberikan kepada kelompok lansia terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan program vaksin mandiri.

“Diharapkan kita bisa mulai lansia dulu dosis ketiga, rentan, lalu ke program mandiri, masyarakat umum, melalui layanan kesehatan swasta dan BUMN. Diharapkan regulasi akan selesai di Januari,” ucap dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya