Sempat Ingin Dukung Kotak Kosong, Ini Alasan Yusril Beralih ke Jokowi

Yusril akhirnya jadi pengacara Tim Kampanye Nasional

Jakarta, IDN Times - Yusril Ihza Mahendra sempat kesal dengan pemerintah karena Partai Bulan Bintang (PBB) yang dipimpinnya tidak lolos jadi peserta Pemilu.

Namun setelah diperjuangkan akhirnya lolos. Namun Yusril sempat bersikeras tidak mendukung Joko 'Jokowi' Widodo.

"Kalau PBB untuk Jokowi jelas tidak. Kalau calon tunggal saya dukung kampanye kotak kosong,” ujar Yusril di Gedung DPR RI, Senin (9/4/2018).

Namun beberapa bulan kemudian, situasi berubah. Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Presiden Joko "Jokowi" Widodo - Ma'ruf Amin akhirnya menggaet Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara mereka.

Sebelumnya, Yusril mengatakan dirinya mendapatkan tawaran tersebut dari Jokowi. Melalui Ketua TKN Erick Thohir, ia pun diajak bergabung untuk menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Lantas, apakah alasan TKN mengajak pengacara sekaligus ketua umum PBB tersebut?

1. Jokowi mengajak Yusril bergabung

Sempat Ingin Dukung Kotak Kosong, Ini Alasan Yusril Beralih ke JokowiANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Yusril mengatakan tawaran tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir. Menurutnya, Erick membawa pesan dari Jokowi agar mengajaknya bergabung sebagai pengacara.

"Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/11).

Yusril mengatakan, menjadi pengacara bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf tidak ada bayaran sama sekali. Dan itu membuatnya setuju dengan tawaran itu.

"Saya bilang saya setuju saja. Dulu dalam Pilpres 2014 saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil Pilpres di MK, dan itu saya lakukan, gratis juga hehe, tanpa bayaran apapun dari Pak Prabowo. Saya menerima menjadi lawyernya Pak Jokowi - Pak Ma’ruf sebagai lawyer profesional," ungkapnya.

Baca Juga: Sidang Perdana Gugatan Pilpres, Ketua MK: Kami Tidak Takut Siapa Pun

2. Visi misi Jokowi dianggap cocok dengan harapan Yusril

Sempat Ingin Dukung Kotak Kosong, Ini Alasan Yusril Beralih ke JokowiIDN Times/Indiana Malia

Bergabungnya Yusril sebagai pengacara pasangan calon tentu disambut baik bagi anggota TKN lainnya. Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengutarakan sosok Yusril adalah pengacara yang memiliki pemahaman hukum dan juga seorang pemimpin intelektual. Dan menurutnya, hal itu membuat Yusril mau menerima tawaran untuk bekerjasama dengan TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Apalagi terkait dengan Pilpres, bekerjasama dengan salah satu pasangan tentu tidak hanya murni pertimbangan profesional tapi juga membutuhkan pertimbangan afiliasi dan feel politik yang tepat," ujar Karding saat dihubungi wartawan, Selasa (6/11).

Lanjutnya, melihat visi misi yang dimiliki oleh Jokowi, hal tersebut kemungkinan menjadi salah satu pertimbangan Yusril mau bergabung. Karena, tambah Karding, Yusril pasti ingin bekerja dengan pasangan yang bisa mewujudkan harapannya.

"Dan menurut saya itu salah satu alasan mengapa Pak Yusril mau bekerjasama dengan Pak Jokowi. Karena sekali lagi saya ingin menegaskan di Pak Jokowi, seluruh visi misi Pak Yusril bisa terwakilkan," terang Karding.

3. Yusril diduga tak cocok dengan Prabowo

Sempat Ingin Dukung Kotak Kosong, Ini Alasan Yusril Beralih ke JokowiIDN Times/Fitria Madia

Yusril yang sebelumnya juga pernah menjadi kuasa Hukum Prabowo pada 2014 lalu, diduga oleh Karding, ia tak memiliki kecocokan politik. Sehingga, di 2019 ini, Yusril memutuskan bergabung dengan Jokowi.

"Saya kira sejak awal Pak Yusril dalam politiknya ada ketidaksesuaian dengan Pak Prabowo saya kira itu menjadi faktor juga," jelas Karding.

Baca Juga: BW: Prabowo-Sandi Tak Hadir di MK karena Ingin Jaga Marwah Konstitusi

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Yogie Fadila
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya