[UPDATE] Tambah 1.331, Kasus Virus Corona Hari Ini Tertinggi

Jatim masih jadi wilayah penyumbang kasus terbanyak

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 42.762 kasus, setelah bertambah 1.331 kasus baru.

Data tersebut terhitung sejak 17 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 18 Juni 2020 pukul 12.00 WIB. Kenaikan kasus positif virus corona hari ini, tertinggi dari penambahan kasus-kasus harian sebelumnya.

"Dari jumlah ini kita mendapatkan hasil positif yang kita periksa terkonfirmasi sebanyak 1.331 orang. Sehingga totalnya kasus positif ini menjadi 42.762 orang," kata Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/6).

1. Jawa Timur kembali menjadi wilayah penyumbang penambahan kasus virus corona terbanyak hari ini

[UPDATE] Tambah 1.331, Kasus Virus Corona Hari Ini TertinggiJuru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto. (IDN Times/ Istimewa)

Jawa Timur menjadi penyumbang kasus tambahan terbanyak hari ini, yaitu 384 kasus baru. Sehingga, total kasus di Jawa Timur naik menjadi 8.917 kasus.

"Sebarannya angka tertinggi yang melaporkan kasus positif hari ini adalah Jawa Timur, dengan penambahan 384 kasus dan melaporkan sembuh 78 orang," ujar Yurianto.

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 435
kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 38 kasus
2. Bali 895 kasus 
3. Banten 1.327 kasus 
4. Bangka Belitung 147 kasus
5. Bengkulu 105 kasus
6. Yogyakarta 276 kasus
7. DKI Jakarta 9.516 kasus 
8. Jambi 109 kasus
9. Jawa Barat 2.758 kasus 
10. Jawa Tengah 2.391 kasus 
11. Jawa Timur 8.917 kasus 
12. Kalimantan Barat 282 kasus 
13. Kalimantan Timur 405 kasus 
14. Kalimantan Tengah 738 kasus 
15. Kalimantan Selatan 2.326 kasus 
16. Kalimantan Utara 171 kasus
17. Kepulauan Riau 263 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.008 kasus
19. Sumatera Selatan 1.596 kasus
20. Sumatera Barat 669 kasus
21. Sulawesi Utara 761 kasus 
22. Sulawesi Tenggara 326 kasus
23. Sumatera Utara 993 kasus 
24. Sulawesi Selatan 3.366 kasus 
25. Sulawesi Tengah 172 kasus
26. Lampung 171 kasus 
27. Riau 134 kasus
28. Maluku Utara 343 kasus
29. Maluku 537 kasus
30. Papua Barat 219 kasus
31. Papua 1.350 kasus
32. Sulawesi Barat 104 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 108 kasus
34. Gorontalo 214 kasus.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Sulsel Tinggi, JK: Jangan Anggap Enteng

2. Jokowi memerintahkan klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Tambah 1.331, Kasus Virus Corona Hari Ini TertinggiDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan, agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi dalam konferensi pers secara daring, Senin (4/5) lalu.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 8,3 juta orang

[UPDATE] Tambah 1.331, Kasus Virus Corona Hari Ini TertinggiMal di Jakarta kembali dibuka pada 15 Juni 2020 (IDN Times/Athif Aiman)

Mengutip situs worldometers.info, pada 18 Juni 2020, secara global terdapat 8.382.536 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.232.104 kasus.

Dari 8,3 juta kasus tersebut, 450.213 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh dari virus corona mencapai 4.377.079 orang.

4. Pencegahan dan gejala virus corona

[UPDATE] Tambah 1.331, Kasus Virus Corona Hari Ini TertinggiTest cepat COVID-19 dengan menggunakan RI-GHA. IDN Times/Siti Umaiyah

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya