Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  

Pemerintah tidak mentolerir yang mengganggu keamanan negara

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto angkat suara terkait kabar yang menyebutkan, 41 masjid terpapar radikalisme. 

Menurut Wiranto, pemerintah dan aparat keamanan tidak akan mentolerir hal-hal yang menganggu keamanan negara. Termasuk radikalisme.

Ia mengatakan, apabila pemerintah dan aparat keamanan bertindak tegas, itu karena ingin menjaga keutuhan dan keamanan NKRI.

Baca Juga: Keluarga Dituduh Radikal karena Cadar dan Serban, Ini Kata Wiranto 

1. Wiranto minta aparat keamanan tindak tegas siapapun yang melakukan tindakan radikal

Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Mendengar isu adanya 41 masjid terpapar paham radikal, Wiranto meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas kepada siapapun yang secara nyata melakukan tindakan radikal dan mengganggu keamanan negara.

"Sebab kalau sudah terjadi sesuatu yang lebih berat lagi, itu harganya mahal sekali. Nilai yang harus kita bayar untuk sesuatu kekacauan itu mahal, jangan sampai kita ke sana," kata Wiranto di Grand Mercure, Jakarta Pusat, Senin (26/11).
 

2. Aparat keamanan bertindak tegas untuk menjaga keutuhan negara

Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  IDN Times/Musthofa Aldo

Menurutnya, tugas pemerintah dan aparat keamanan harus mencegah agar tidak ada lagi korban berjatuhan akibat tindakan radikal. Sehingga, apabila aparat keamanan bertindak tegas, itu demi menjaga keamanan negara.

"Jadi kalau ada langkah-langkah aparat keamanan yang keras, yang tegas, itu bukan karena kita kejam, bukan, tapi menjaga betul warisan dari para pendahulu kita berupa negeri yang aman damai dan bersatu. NKRI harga mati," ujar Wiranto.

3. Masyarakat diminta melapor jika ada kegiatan menjurus ke radikalisme

Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  Wiranto_2

Mendekati acara-acara nasional seperti Natal dan tahun baru, Wiranto meminta agar masyarakat tidak ricuh satu sama lain. Terutama setelah mendengar kabar 41 masjid terpapar radikal.

Ia pun mengimbau agar masyarakat segera melapor kalau melihat ada kegiatan yang menjurus ke arah radikalisme. Hal itu diperlukan agar suasana tetap kondusif.

"Ada berita, ada beberapa masjid yang terpapar dengan konsep radiklisme, ya kita tinggal jaga saja. Kalau ada kegiatan-kegiatan yang kira-kira menjurus ke radikalisme, lapor saja. Polisi ada aturan mainnya, ada UU-nya, ada hukumnya," ucap Wiranto.

4. Negara demokrasi, bebas tapi ada batasnya

Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kemudian, Wiranto menyampaikan bahwa Indonesia memang negara demokrasi. Namun, kebebasan juga ada batasnya. Apabila kebebasan itu melanggar UU, maka akan membuat negeri menjadi kacau.

"Kalau kebenaran yang diatur itu ditabrak, dilanggar, negeri ini akan kacau dan itu gak boleh. Karena kebebasan itu jangan sampai menggangu kebebasan orang lain. Itu ada dalam UU kita," jelasnya.
 

5. Wiranto imbau masyarakat tetap tenang di tahun politik

Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme  ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Di tahun politik ini, Wiranto pun meminta kepada masyarakat agar tidak saling menyerang satu sama lain, hingga membuat kegaduhan. Ia berharap masyarakat bisa tetap tenang.

"Kita ini kan masuk tahun politik, ya orang mengatakan tahun politik itu kondisi hangat-hangat panas, jangan sampai mendidih, itu sudah biasa. Oleh karena itu, saya mengimbau, meminta, mengharapkan agar masyarakat tetap tenang, tetap damai, tetap rukun," ujar dia.

Baca Juga: Dibanding Tahun 2000 Dulu, Wiranto Akui Tugasnya Kini Lebih Berat

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya