Jakarta, IDN Times - Calon hakim agung Annas Mustaqim mengikuti fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI, Selasa (28/3/2023). Annas ditanyai pendapat mengenai operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Hakim Agung Gazalba Saleh.
Sederet anggota Komisi III yang hadir menyinggung terkait OTT KPK terhadap hakim agung. Annas diminta menjelaskan apa yang akan dia lakukan agar integritas hakim agung bisa terjaga.
Annas mengatakan, tidak akan terlibat dalam tindak pidana yang dapat mencoreng nama Mahkamah Agung (MA) maupun badan peradilan yang lain.
"Berdasarkan kejadian yang sudah dialami di MA, saya berusaha untuk tidak terlibat dalam tindak pidana yang dapat mencoreng MA maupun badan peradilan yang lainnya. Jadi apabila ada, akan kami laporkan pada pimpinan," kata Annas.
Selanjutnya, Annas juga menjawab pertanyaan terkait dengan mafia hukum yang seringkali muncul di persidangan dalam kasus yang melibatkan pejabat.
Annas menjelaskan bahwa mafia peradilan secara nyata memang ada, namun tidak tersistematis.
"Mafia peradilan ini saya akui memang ada tapi bukan sistematis, jadi memang ada oknum-oknum pengadilan atau aparat pengadilan yang bermain," ujar Annas.
"Dan untuk membuat terobosan pimpinan peradilan agar membuat pengawasan melekat. Jadi tidak hanya dari bawas (badan pengawas) tapi pimpinan pengadilan harus ikut turun ke bawah melakukan pengawasan setiap saat," tuturnya.
Komisi III DPR RI menggelar fit and proper test calon hakim agung dan hakim ad hoc Mahkamah Agung (MA) selama dua hari, yakni 27-28 Maret 2023. Total ada 9 calon hakim agung yang akan mengikuti fit and proper test tersebut. Berikut 9 calon hakim agung yang mengikuti tes tersebut:
- Calon Hakim Agung Kamar Perdata Lucas Prakoso
- Calon Hakim Ad Hoc HAM Harnoto
- Calon Hakim Ad Hoc HAM Fathan Riyadhi
- Calon Hakim Agung Kamar Pidana Sukri Sulumin
- Calon Hakim Ad Hoc HAM Happy Wajongkere
- Calon Hakim Agung Kamar TUN Lulik Tri Cahyaningrum
- Calon Hakim Agung Kamar Pidana Annas Mustaqim