Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Santi Dewi)
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah (memegang mikrofon) tengah memberikan keterangan jumpa pers di Balai Media. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • TNI sedang lakukan kajian awal soal kesiapan operasional, logistik dan personel

  • Prabowo minta disiapkan 20 ribu pasukan perdamaian untuk disiapkan ke Gaza

  • Sejumlah negara juga siap kirimkan pasukan perdamaian ke Gaza

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan TNI siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina menyusul disepakati perjanjian damai Gaza di Mesir. Meski begitu, TNI masih tetap perlu menunggu mandat resmi yang diputuskan lewat mekanisme Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"TNI menegaskan kesiapannya untuk berkontribusi dalam misi perdamaian di Gaza bila nanti mendapat mandat resmi dari Pemerintah Indonesia dan PBB," ujar Freddy kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Selasa (14/10/2025).

Ia mengatakan langkah Indonesia yang siap mengirimkan pasukan perdamaian sesuai dengan Undang-Undang nomor 3 tahun 2025 yakni melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), di mana isinya melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri pemerintah.

Jenderal bintang dua itu menambahkan keterlibatan TNI dalam pasukan perdamaian PBB bukan hal baru. Sebab, militer sudah memiliki kapasitas dan pengalaman operasional yang sangat memadai. Hal itu terbukti melalui keikutsertaan Kontingen Garuda (Konga) di berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB di Timur Tengah, Afrika dan kawasan lainnya.

"Hingga saat ini, Indonesia termasuk kontributor terbesar dari negara-negara ASEAN dalam misi perdamaian PBB," tutur dia.

1. TNI sedang lakukan kajian awal soal kesiapan operasional, logistik dan personel

Ilustrasi satgas TNI yang bergabung di Pasukan Perdamaian PBB. (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Lebih lanjut, kata Freddy, TNI sedang melakukan kajian awal terhadap kesiapan operasional, logistik dan personel untuk mendukung kemungkinan pengerahan pasukan ke Gaza. Semua langkah itu, kata Freddy, dilakukan secara terukur, profesional dan terkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan instansi terkait lainnya.

"Prinsip yang dipegang oleh TNI dalam setiap misi internasional adalah 'dari Indonesia untuk perdamaian dunia'. Ini mencerminkan filosofi kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Serta komitmen Presiden Prabowo untuk menempatkan Indonesia sebagai kekuatan penengah dan penjaga stabilitas global," kata jenderal dari satuan marinir itu.

Dengan begitu, maka peran TNI dalam misi perdamaian di Gaza merupakan implementasi nyata dari kebijakan presiden di bidang pertahanan dan diplomasi perdamaian. Sekaligus bentuk pelaksanaan OMSP dalam mendukung misi kemanusiaan dan perdamaian internasional.

"Kesimpulannya TNI siap secara profesional melaksanakan misi perdamaian di bawah bendera PBB," tutur dia.

2. Prabowo minta disiapkan 20 ribu pasukan perdamaian untuk disiapkan ke Gaza

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi di Kertanegara, Minggu (28/9/2025). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, pada Minggu, 12 Oktober 2025 lalu, Prabowo memanggil sejumlah menteri untuk melakukan rapat tertutup di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan terbuka peluang bagi Indonesia untuk mengirim 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina.

"Menurut kami kalau memang kemudian terjadi kesepakatan yang konstruktif tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana," ujar Prasetyo.

Melalui rapat Minggu malam, Prabowo telah berbicara mengenai kemungkinan Indonesia diminta mengirim pasukan perdamaian. Di dalam rapat pada Minggu kemarin ikut dihadiri oleh Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita. Prabowo meminta kepada TNI untuk mempersiapkan diri.

"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan hal tersebut bahwa kalau memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah yang baik dalam artian terjadi perdamaian dan kemudian salah satu konsekuensinya adalah kita, Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian," tutur dia.

3. Sejumlah negara juga siap kirimkan pasukan perdamaian ke Gaza

Daftar 27 Pemimpin Dunia yang Diundang KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh Mesir. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ternyata bukan hanya Indonesia saja yang menyatakan siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Sejumlah negara turut menyampaikan komitmen serupa.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga menyatakan kesiapan negaranya untuk ikut dalam misi perdamaian di Gaza. Italia akan mengirim pasukan begitu pasukan perdamaian internasional terbentuk di Gaza.

"Perdamaian semakin dekat. Italia yang selalu mendukung rencana AS, siap mengambil bagian untuk mengonsolidasi gencatan senjata, mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan berpartisipasi dalam rekonstruksi Gaza," ujar Tajani melalui akun media sosial X.

"Kami juga siap mengirim pasukan jika pasukan perdamaian internasional sudah terbentuk untuk menyatukan kembali Palestina," tutur dia.

Amerika Serikat (AS) juga mengerahkan sekitar 200 tentara untuk mengawasi gencatan senjata di Jalur Gaza. Ratusan tertara tersebut saat ini sudah mulai tiba di Israel untuk mendirikan pusat koordinasi yang bertujuan memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan, logistik, serta keamanan ke Gaza.

Dikutip dari laman Euronews, pasukan AS disebut tak akan memasuki wilayah Gaza. Sebab, pengerahan mereka berkat adanya permintaan dari otoritas Mesir agar AS ikut terlibat dalam mengawasi jalannya gencatan senjata.

Editorial Team