Puluhan Prajurit TNI AD ke Singapura, Belajar Kelola Makanan untuk MBG

Jakarta, IDN Times - Puluhan prajurit TNI AD dikirim ke Pelatihan Manajemen Makanan di Army Combat Service Support Command (CSSCOM), Singapura, Minggu (12/10/2025). Mereka mempelajari tentang program ketahanan pangan, untuk memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, ke Negeri Singa pada Juli 2025.
"Kolaborasi itu kemudian diformalkan melalui surat penawaran pelatihan dari Army Attache Republic of Singapore pada Agustus 2025 lalu," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangan tertulis, hari ini.
Puluhan prajurit TNI AD itu, kata Wahyu, terdiri dari 26 personel TNI AD, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer dan satu peninjau. Mereka terbang menggunakan maskapai Garuda Indonesia GA 832 pukul 11.50 WIB, dan sudah tiba di Bandara Changi pukul 14.35 waktu setempat.
Materi apa saja yang akan dipelajari di CSSCOM Singapura?
1. Pelatihan penyediaan makanan bergizi bakal berlangsung selama satu minggu

Wahyu menjelaskan pelatihan manajemen makanan berlangsung pada 13-18 Oktober 2025. Para peserta memperdalam manajemen penyediaan makanan bergizi di institusi militer dengan standar internasional. Mulai dari perencanaan menu, pengelolaan dapur, keamanan pangan, hingga distribusi makanan.
"Materi pelatihan mencakup empat pilar utama, yaitu food preparation, food safety, food nutrition, dan food technology, serta kunjungan ke fasilitas pengelahan makanan militer dan komersial di Singapura," kata dia.
Program pelatihan itu, menurut Wahyu, bakal dibagi ke dalam dua tingkat yakni Masterclass untuk perwira menengah (Pamen) dan qualification training untuk perwira pertama dan bintara.
"Para peserta juga akan melakukan kunjungan industri ke SATS Catering Centre dan SATS Innovation Hub, guna mempelajari teknologi serta inovasi terkini di bidang penyajian makanan bergizi," tutur jenderal bintang satu itu.
2. Prajurit TNI AD yang dikirim akan diwajibkan menyusun panduan teknis di SPPG milik TNI AD

Wahyu mengatakan usai kembali dari pelatihan selama satu pekan di Singapura, puluhan prajurit itu akan diminta mempresentasikan hasil pembelajarannya.
"Mereka juga akan diminta untuk menyusun panduan teknis (how-to guide), dan menerapkan sistem manajemen makanan institusional di lingkungan Satuan Penyelenggara Program (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG) TNI AD," kata dia.
Pelatihan manajemen pengelolaan makanan, kata Wahyu, menjadi bagian dari upaya TNI AD untuk mendukung kesejahteraan prajurit dan keluarganya melalui penyediaan makanan bergizi.
"Kami juga ingin mendukung pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif," tutur dia.
3. Pelatihan manajemen makanan bukti keseriusan TNI AD mengelola MBG

Wahyu juga mengklaim keikutsertaan personel TNI AD dalam pelatihan hingga ke Negeri Singa menunjukkan kesungguhan TNI AD, untuk memastikan keberhasilan program MBG melalui peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang manajemen pangan dan gizi.
"Pelatihan ini merupakan langkah konkret TNI AD dalam memperkuat sistem penyediaan makanan bergizi yang aman, efisien, dan berkelanjutan," katanya.
Wahyu berharap puluhan prajurit yang dikirim ke Singapura usai kembali ke Tanah Air akan diproyeksikan menjadi kader-kader yang diharapkan dapat menularkan ilmu kepada koleganya di TNI AD.
Sementara, berdasarkan keterangan dari Mabes TNI, militer sejauh ini sudah mengelola 452 SPPG di seluruh Indonesia yang dikelola tiga matra TNI. Militer diketahui mendapatkan alokasi hingga 2.000 SPPG untuk dikelola.