Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Papua Barat dan Papua Pegunungan

Ilustrasi Peta Papua
Ilustrasi Peta Papua. (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Letda Fauzy Ahmad gugur di Papua Pegunungan karena diserang OPM dan dimakamkan hari ini
  • Praka Amin juga gugur di Papua Barat karena diserang OPM
  • OPM sebut penyerangan terhadap dua prajurit TNI sebagai langkah balas dendam
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari TNI, dua prajurit yang bertugas di Papua gugur pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Keduanya adalah Prajurit Kepala Amin Nurohman dan Letnan Dua (Inf) Fauzi Ahmad.

Praka Amin gugur karena diserang diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Demi Moss. Mereka menyerang tim anjangsana Pos Mayeba Satgas Yonif 410/Alugoro di Kabupaten Teluk Bintuni di Papua Barat.

Kapendam XVIII/Kasuari, Letkol Inf J. Daniel P Manalu membenarkan informasi mengenai gugurnya Praka Amin.

"Benar. Penyerangan itu menimbulkan satu putra terbaik TNI atas nama Praka Amin Nurohman gugur dalam penugasan," ujar Daniel, Senin (13/10/2025).

Daniel menjelaskan penyerangan itu terjadi di Kampung Moyeba, Teluk Bintuni sekitar pukul 13.30 WIT. Penyerangan terjadi saat tim satgas melakukan kunjungan ke lokasi kejadian.

"Tim Pos Moyeba Satgas 410/Alugoro sedang melaksanakan kegiatan anjangsana kepada warga di Kampung Moyeba, Distrik Muskona Utara," tutur dia.

Daniel tidak menjelaskan luka apa yang dialami Praka Amin hingga meninggal. Namun, ia tak menampik senjata milik Praka Amin sempat dirampas pelaku.

"Satu pucuk senapan almarhum ikut dirampas oleh Kodap IV/TPNPB atau OPM Kodap IV/Sorong Raya," katanya.

1. Letda Fauzy Ahmad gugur di Papua Pegunungan

Prajurit TNI gugur di Papua
Ucapan duka cita atas gugurnya anggota Satgas Pamtas Statis RI-Papua Nugini Yonif 753/AVT. (Dokumentasi Istimewa)

Sementara, Letda (Inf) Fauzi Ahmad Sulkarnain gugur dalam kontak tembak dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Komandan Kodim 1421/Pangkep, Letkol Inf Fajar mengatakan Letda Fauzi terkena tembakan di bagian kepala, ketika menjalankan tugas menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

"Letda Fauzi Ahmad Sulkarnain gugur mengalami luka tembak di bagian kepala oleh KKB," kata Fajar

Fajar menuturkan, kontak tembak antara KKB dan tiga prajurit TNI AD terjadi saat pulang melaksanakan tugas di titik koordinat 53M 277640 9846865. Pada saat itulah terjadi baku tembak dengan anggota KKB.

"Satu personel terkena tembak, personel lainnya melakukan pengunduran ke arah pos Batalyon 410, Alugoro Moyeba," tutur dia.

2. Jenazah Letda Fauzi Ahmad dijadwalkan dimakamkan hari ini

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Fajar mengatakan jenazah Letda Fauzi tiba di Pangkep, Sulawesi Selatan, kemarin. Ia dimakamkan pada hari ini dengan prosesi militer.

"Pemakaman Letda Fauzi dijadwalkan Senin, 13 Oktober 2025 di Taman Makam Pahlawan setempat dengan penghormatan militer penuh," kata dia.

3. OPM sebut penyerangan terhadap dua prajurit TNI sebagai langkah balas dendam

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom saat wawancara dengan IDN Times pada 2021. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom saat wawancara dengan IDN Times pada 2021. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom, mengatakan serangan yang menyasar dua prajurit TNI itu merupakan aksi pembalasan. Sebab, dalam beberapa hari terakhir pasukan TNI melakukan penyerangan-penyerangan ke distrik tersebut, menggunakan pesawat pengebom Super Tucano dari Brasil.

"Pertempuran di Kiwirok ini adalah serangan balasan terhadap aparat militer Indonesia, karena telah melakukan serangan-serangan bom dengan pesawat tempur Super Tucano terhadap permukiman-permukiman warga sipil," kata Sebby dalam pesan pendek, kemarin.

Sebby mewanti-wanti agar militer Indonesia tak menjadikan warga sipil Papua sebagai respons balasan.

"Dan kami mengimbau lembaga-lembaga internasional yang netral terus memantau para pengungsi yang sedang memasuki hutan-hutan dan distrik lainnya untuk mencari perlindungan diri dari kontak tembak dengan aparat militer Indonesia," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Apa Itu Reses? Ini Pengertian dan Kewajiban Anggota DPR

13 Okt 2025, 18:01 WIBNews