Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Total 446 Jemaah Wafat pada Musim Haji 2025, Lebih Rendah dari 2024

(Media Center Haji 2025)
Menteri Agama Nasaruddin Umar (memakai peci) ketika meninjau pelaksanaan ibadah haji 2025. (Dokumentasi Media Centre Haji 2025)
Intinya sih...
  • Saudi catat jumlah kematiaan jemaah haji RI mencapai 14 persen
  • Saudi sentil Indonesia soal pemeriksaan medis jemaah haji
  • 1.710 jemaah dirawat di rumah sakit selama 70 hari penyelenggaraan haji

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama mengungkap, jumlah jemaah haji yang wafat pada musim haji 2025 mencapai 446 orang. Angka itu lebih rendah dibandingkan pada musim haji 2024 yakni 461 orang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Muhammad Imran, di Madinah pada 10 Juli 2025 lalu.

"Berdasarkan data Siskohatkes per 10 Juli 2025 pukul 16.00 WAS tercatat 446 jemaah haji wafat. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2024 yang tercatat 461 jemaah wafat," ujar Imran seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Minggu (13/7/2025).

Ia mengatakan, penurunan jumlah jemaah yang wafat merupakan salah satu pencapaian yang patut disyukuri. "Artinya, upaya preventif dan penanganan yang dilakukan selama haji menunjukkan hasil yang baik," katanya.

Meski begitu, jumlah jemaah haji yang wafat asal Indonesia pada 2025 tetap dianggap tinggi oleh otoritas Arab Saudi. Hal itu terungkap dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

1. Saudi mencatat jumlah kematiaan jemaah haji RI mencapai 14 persen

momen-hangat-prabowo-disambut-pangeran-mbs-1751512325414_169.jpeg
Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (kanan) ketika menyambut Presiden Prabowo Subianto tiba di Istana pada 3 Juli 2025. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakui dalam pembicaraan antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), sempat disinggung soal tingginya angka kematian jemaah haji asal Indonesia.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada 24 Juni 2025, tercatat ada 381 jemaah haji yang meninggal. Sementara, angka yang disinggung oleh kedua pemimpin negara mencapai 14 persen.

"Juga sempat disinggung konsekuensi jemaah haji Indonesia paling tinggi jumlah kematiannya, mencapai 14 persen," ujar Nasaruddin di Kota Makkah, Saudi pada 7 Juli 2025.

Namun, pernyataan Pangeran MBS itu, kata Nasaruddin, langsung ditimpali Prabowo dengan menyebut, tingginya jemaah haji Indonesia yang meninggal di Saudi karena sudah menjadi mimpi mereka bisa wafat di Saudi ketika menunaikan ibadah haji.

"Pak Presiden menyampaikan bahwa memang banyak orang Indonesia memilih dan pengen meninggal di Arab Saudi. Raja pun juga ketawa mendengarnya," kata pria yang juga menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

2. Saudi sentil Indonesia soal pemeriksaan medis jemaah haji

WhatsApp Image 2025-06-08 at 22.35.39.jpeg
Seorang petugas haji saat membantu beberapa jemaah haji yang lupa jalan pulang menuju tendanya usai lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Sebelumnya, Pemerintah Saudi melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta telah melayangkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri pada 16 Juni 2025. Salah satu poin yang disinggung di dalam nota diplomatik tersebut yakni Indonesia dianggap tidak melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi kemampuan fisik jemaah haji secara memadai.

Hal itu menyebabkan tingginya jumlah kematiaan jemah haji asal Indonesia. Bahkan, berdasarkan data dari total jemaah haji secara global yang wafat di Saudi, lebih dari separuhnya merupakan jemaah haji Indonesia. Bahkan, angka itu sudah tercapai sebelum puncak haji berlangsung.

Otoritas Saudi meminta Kemlu agar segera menyampaikan nota diplomatik itu kepada seluruh pihak terkait penyelenggaraan haji Indonesia, baik kementerian maupun lembaga yang terlibat langsung dalam teknis pelaksanaan ibadah haji.

Namun, Nasaruddin menyebut evaluasi dari Kementerian Haji merupakan evaluasi mingguan tiap penyelenggaraan ibadah haji. Tetapi, pada akhirnya, Pemerintah Indonesia bisa beradaptasi soal perubahan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025.

"Minggu pertama itu memang banyak masalah karena kan adaptasi dari satu menjadi delapan syarikat ya kan? Nah, jadi banyak perbedaan data. Tapi, pada akhirnya kan terakhir itu Kementerian Haji datang ke daker dan memberikan apresiasi bahwa, alhamdulilah, jemaah haji Indonesia sudah mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam waktu cepat," kata Nasaruddin.

Sehingga, kekhawatiran akan adanya kekacauan lagi ketika pemulangan jemaah haji ke Tanah Air sudah tidak lagi terjadi.

3. Sebanyak 1.710 jemaah dirawat di rumah sakit selama 70 hari penyelenggaraan haji

WhatsApp Image 2025-06-09 at 09.21.24.jpeg
Tenda-tenda jemaah haji di Mina, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Muhammad Imran juga menyampaikan, selama 70 hari masa operasional haji, total ada 1.710 jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi (RSAS). Diagnosis terbanyak adalah pneumonia, diabetes melitus, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Pelayanan kefarmasian juga mencapai 12.396 layanan, dengan penggunaan obat tertinggi adalah tablet flu dan batuk kombinasi.

Sementara itu, untuk KKHI Madinah selama operasionalnya telah memberikan layanan kepada 241 jemaah, baik untuk rawat jalan maupun rawat inap. Tiga penyakit terbanyak yang ditangani di KKHI adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes melitus.

Walaupun layanan KKHI telah resmi ditutup, tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan akan tetap melakukan kunjungan (visitasi) terhadap 43 jemaah yang masih menjalani perawatan di RSAS hingga seluruh tim kembali ke Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us