Di ibukota Provinsi Sumatera Barat, riuh terasa pesta demokrasi pada Rabu (27/6) untuk melenggangkan salah satu dari dua Pertahan ke kursi wali kota dan wakil wali kota Padang periode 2019-2024 di balai kota kelak.
Terdapat 1600 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 Kota Padang. Salah satu lokasi dilangsungkannya Pilkada 2018 Kota Padang tersebut berada di Kec. Kuranji, Desa/Kelurahan Korong Gadang. Tepatnya di TPS 20.
Sekilas memang bangunan yang digunakan untuk melaksanakan proses pemungutan suara untuk Pilkada 2018 Kota Padang tersebut memang sederhana. Kendati demikian, para pemilih tak mengalami kendala yang berarti dalam menyalurkan hak pilihnya.
Pada Pilkada 2018 Kota Padang ini, masyarakat Kota Padang dihadapkan pada pilihan antara Ir. H. Emzalmi, M.Si - H. Desri Ayunda, SE, MBA dan H. Mahyeldi, SP - Hendri Septa, B.Bus (Acc), MIB untuk menjadi pemimpin daerah berjulukan 'Kota Bengkuang' tersebut selama lima tahun kedepan.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 20 Kota Padang, Kec. Kuranji, Desa/Kelurahan Korong Gadang berjumlah 340 orang. Rasio antara pemilih laki-laki dan pemilih perempuan tidak begitu kentara. Lantaran total jumlah pemilih tersebut terbagi atas 159 laki-laki dan 181 perempuan.
Diantara 340 pemilih yang tercatat di TPS 20 tersebut, dua diantaranya merupakan pemilih berketerangan disabilitas, tepatnya yaitu tuna daksa.
Selain tuna daksa, tidak tercatat pemilih lain yang berketerangan disabilitas baik tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, ataupun kategori disabilitas lainnya di TPS 20 Kota Padang, Kec. Kuranji, Desa/Kelurahan Korong Gadang.
Berdasarkan ketentuan, pemilih berkebutuhan khusus diizinkan untuk memiliki pendamping. Tentunya pendamping tersebut juga harus sudah bersedia taat aturan seperti pendamping tidak boleh mempengaruhi pemilih dalam menyalurkan hak pilihnya.
Untuk memberi kesan kekompakan selama penyelenggaraan pemungutan suara dalam Pilkada 2018 Kota Padang tersebut, Panitia Pemungutan Suara (PPS) di TPS 20 mengenakan seragam putih-hitam dan batik, dan tak lupa pula kokarde yang mengalungi leher masing-masing.