Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Triliunan Dana Wakaf Baitul Asyi untuk Jemaah Haji Aceh di Tanah Suci

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Baitul Asyil wakafkan lebih dari Rp4 T pada jemaah haji asal Aceh.
  • Jemaah mendapatkan uang wakaf langsung secara tunai di hotel-hotel tempat menginap di Makkah.
  • Uang wakaf tersebut diberikan sebagai bentuk terima kasih dan akan digunakan untuk keperluan selama di tanah suci serta bersedekah.
  • Baitul Asyil wakafkan lebih dari Rp4 T pada jemaah haji asal Aceh.
  • Jemaah mendapatkan uang wakaf langsung secara tunai di hotel-hotel tempat menginap di Makkah.
  • Uang wakaf tersebut diberikan sebagai bentuk terima kasih dan akan digunakan untuk keperluan selama di tanah suci serta bersedekah.

Makkah, IDN Times - Ribuan jemaah asal Embarkasi Aceh (BTC) mendapat uang wakaf dari Baitul Asyi. Uang tersebut dibagikan langsung secara tunai kepada jemaah haji, secara bertahap di hotel-hotel tempat jemaah menginap di Makkah, Arab Saudi.

Wakaf Baitul Asyi merupakan aset wakaf yang diberikan Habib Abdurrahman bin Alwi atau yang lebih dikenal sebagai Habib Bugak Asyi, khusus untuk jemaah haji asal Aceh.

Media Center Haji (MCH) berkesempatan menyaksikan langsung pembagian uang wakaf tersebut di hotel jemaah haji asal Aceh, Hotel Al Zaer Al Akhyar, Misfalah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). Setiap jemaah mendapatkan 2000 riyal atau setara Rp8,6 juta.

1. Wasilah untuk jemaah haji asal Aceh

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat memberikan wasilah kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat memberikan wasilah kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Sebelum pembagian uang wakaf, diawali salat ashar berjamaah di masjid hotel. Usai salat, Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Habib Bugak Asyi, memberikan wasilah kepada jemaah asal negeri Rencong itu.

Syekh Balthu mengajak jemaah untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin selagi di tanah suci, kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, dengan memperbanyak amal ibadah. Karena beribadah di tanah suci Makkah pahalanya 100 ribu kali lipat.

"Nabi Muhammad sangat mencintai kota Makkah, seandainya dia tidak diusir beliau tidak akan meninggalkan kota Makkah. Beribadah di kota suci pahalanya 100 ribu kali lipat, kalau dihitung usai kita baru berusia 80 tahun," ujar dia, yang diterjemahkan petugas haji asal Aceh.

Terlebih, kata Syekh Balthu, saat ini memasuki bulan Zulhijah yang memiliki keistimewaan dari bulan lainnya. Jika mampu berpuasa, agar jemaah berpuasa, karena nilai pahala orang berpuasa dalam 10 hari awal Zulhijah sama seperti pahala jihad di medan perang.

"Perbanyak ibadah-ibadah, salat sunah, membaca al-Quran, kiyamul lail (salat malam), bersedekah, dan sebagainya," ujar dia.  

2. Jemaah memberikan bingkisan kepada Syekh Balthu

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Usai memberikan wasilah dan tanya jawab dengan MCH, Syekh Balthu langsung membagikan wakaf kepada jemaah. Semua jemaah mengantre sesuai urutan nomor.

Sebelum pembagian wakaf, petugas haji mengimbau kepada jemaah agar bagi jemaah permpuan tidak menyalami Syekh Balthu, tapi bagi jemaah laki-laki boleh menyalami syekh dengan tidak mencium tangan.

Antrean jemaah berjalan tertib, satu persatu jemaah menerima wakaf 2.000 riyal. Jemaah terlihat semringah saat menerima uang dalam bentuk riyal itu. Usai menerima uang, mereka tanda tangan sebagai bukti telah menerima wakaf.

Sebagai bentuk terima kasih, banyak di antara jemaah yang memberikan bingkisan kepada Syekh Balthu. Umumnya bingkisan berupa makanan khas dari tanah air.

3. Semua jemaah dari Emberkasi Aceh mendapat wakaf Baitul Asyi

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Embarkasi Aceh tahun ini mendapat kuota haji reguler 4.738 jemaah. Seluruh jemaah asal embarkasi Aceh tersebut akan mendapat uang dari Baitul Asyi. Bahkan, jemaah bukan asal Aceh pun mendapatkan wakaf, karena pergi ke tanah suci melalui Embarkasi Aceh.

Seperti yang dialami jemaah Wagimin Karto, jemaah asli Yogyakarta yang berangkat melalui Embarkasi Aceh itu mendapat uang wakaf bersama istrinya. Ia pun mengaku bersyukur ikut mendapat wakaf dan berterima kasih kepada Baitul Asyi.

"Saya akan pakai buat keperluan selama di sini (tanah suci). Sisanya nanti kalau masih ada mau buat beli kambing," ujar kakek 77 tahun itu.

Mustafa Ibrahim, jemaah asal Bireun itu juga mengaku bersuykur mendapat wakaf. Sebagian wakafnya akan ia gunakan untuk bersedekah.

"Mau buat sedekah sebagian," ucap kakek 74 tahun itu.

Serupa dengan Wagimin dan Mustafa, jemaah asal Pidie Banta Saifuddin juga bersyukur mendapat wakaf bersama sang istri. Pria 58 tahun itu mengaku akan menggunakan uang wakaf tersebut untuk membayar dam dan kurban.

"Mau buat bayar dam, kurban juga. Saya sudah hubungi ketua kloter mau kurban," ujar dia.

Menurut Banta, wakaf Baitul Asyi sudah dikenal sejak lama di Aceh. Karena itu, lama sebelum keberangkatan ke tanah suci, ia sudah tahu informasi ini.

"Makam Habib Bugak dekat dengan rumah saya, di Aceh orang-orang sudah tahu semua," ujar dia, yang sudah menerima wakaf dua hari sebelumnya. 

Cut Inayah, istri Banta juga mengaku bersyukur bisa berangkat haji tahun bersama suaminya. Terlebih dengan adanya wakaf dari Baitul Asyi. Ia mengaku senang dan akan mewakafkan sebagian untuk anak yatim.

"Alhamdulillah, saya juga ingin wakafkan untuk anak yatim, sedekah," ujar dia.

Mauliana, jemaah asal Bireun juga bersama tiga saudaranya mendapat wakaf. Ia pun akan mewakafkan sebagian wakaf ini kepada anak yatim dan fakir miskin.

"Karena ini juga dapat wakaf, kita juga akan wakafkan ya sebagian ke anak-anak yatim," ujar dia.

Tak hanya jemaah, petugas haji Provinsi Aceh yang bertugas di bagian kesehatan, dokter Yunita juga akan mewakafkan sebagian untuk orang yang tidak mampu. Sebagian akan ia gunakan untuk membeli oleh-oleh.

"Alhamdulillah, saya akan sedekahkan sebagian, sebagian buat beli oleh-oleh," ujar dia, usai menerima wakaf.  

4. Lebih dari Rp4 triliun wakaf untuk jemaah haji Aceh

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada jemaah haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Syekh Balthu dalam sesi wawancara dengan tim MCH sebelum membagikan wakaf kepada jemaah, mengatakan pembagian wakaf kepada jemaah haji asak Aceh sudah berlangsung 20 tahun terakhir. Total sudah mencapai 100 juta riyal atau setara Rp4,342 triliun. 

"Pemberian wakaf kepada jemaah haji sudah berlangsung sejak 20 tahun terakhir, total sekitar 100 juta riyal," ujar dia.

Syekh Balthu menyebut jumlah uang wakaf kepada jemaah tiap tahun berbeda-beda, tetapi relatif meniangkat.

"Berbeda-beda setiap tahun," ujar dia.

Syekh Balthu berharap pembagian uang wakaf kepada jemaah haji asal Aceh akan dilakukan selama-lamanya.

"Insyaallah sampai akhir masa," ucap dia.  

5. Kisah Habib Bugak Al Asyi yang mewakafkan tanahnya

Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada petugas haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Syekh Dr Abdul Latief Muhammad Balthu, Pengelola Wakaf Baitul Asyi saat membagikan wakaf kepada petugas haji asal Aceh di Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Sebagai informasi, Baitul Asyi atau Rumah Aceh merupakan wakaf yang diberikan Habib Bugak Al Asyi. Dikutip dari situs Badan Wakaf Indonesia dan Kanwil Kemenag Aceh, Habib Bugak datang ke Makkah sekitar 1.222 Hijriah atau sekitar 1809 Masehi dan membeli sebidang tanah di sekitar bukit Marwah dengan uang hasil patungan bersama saudagar dan masyarakat Aceh.

Ia datang ke Mekkah pada 1.222 H atau sekitar 1809 Masehi dan membeli tanah di Qusyasyiah--sekarang berada di sekitar Bab Al Fath antara Marwah dan Masjid Haram, dengan uang hasil patungan bersama saudagar dan masyarakat Aceh.

Sebelum mendatangi Makkah, ia memang sudah lebih dahulu berencana berwakaf di Makkah yang kelak hasilnya akan bisa dinikmati warga Aceh yang berhaji, dan menuntut ilmu di tanah suci.

Habib Bugak kemudian membangun rumah yang diwakafkan atau dapat digunakan sebagai tempat tinggal orang Aceh atau jemaah haji Aceh selama di Makkah. Tanah dan bangunan yang diwakafkan Habib Bugak untuk orang Aceh di Makkah itu kemudian dibeli untuk proyek perluasan Masjidil Haram.

Karena terkena perluasan Masjidil Haram, pemerintah Arab Saudi kemudian memberikan dana pengganti wakaf. Dana tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk sejumlah hotel di kawasan Masjidil Haram, serta tanah dan perumahan bagi warga keturunan Aceh di Arab Saudi.

Keuntungan dari hotel-hotel itulah yang dijadikan wakaf bagi jemaah haji asal Aceh setiap tahun. Wakaf produktif ini lalu dikelola pengurus wakaf, baik dari keluarga Habib maupun dari mahkamah Kerajaan Arab Saudi.

Jumlah uang yang diberikan juga relatif bertambah setiap tahun. Pada 2024, jemaah haji Aceh mendapat SAR 1.500 per orang atau sekitar Rp6 juta lebih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us