Anak Muda Perlu Dorong Politik Damai Demi Jaga Persatuan

Diminta tak ragu masuk politik

Jakarta, IDN Times - Tunas Indonesia Raya (TIDAR) bersama Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) mengajak anak muda lintas partai menjadi contoh politik damai untuk Indonesia.

Ketua Umum AMPI Jerry Sambuaga dan Ketua Umum TIDAR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sepakat untuk menjaga semangat anak muda melek politik.

"Perbedaan pandangan dalam politik adalah hal yang wajar, terutama bagi anak muda. Namun membangun politik yang damai dan sehat perlu menjadi kewajiban kita bersama," kata Jerry dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5/2023).

1. Anak muda jadi penentu masa depan

Anak Muda Perlu Dorong Politik Damai Demi Jaga PersatuanIlustrasi perempuan muda (IDN Times/Arief Rahmat)

Sara menekankan bahwa sudah saatnya partai politik mengakui anak muda sebagai subyek, bukan sekadar obyek politik, khususnya di Pemilu 2024 mendatang.

"Kita anak muda adalah penentu masa depan bangsa ini sebagai kekuatan besar di tahun 2024," ujar wanita yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Disebutkan bahwa data pemilih Pemilu 2024 nantinya akan didominasi oleh generasi muda. Jumlah pemilih generasi Z dan milenial mencapai 53,8 persen dari total pemilih.

Baca Juga: Gen Z, Ini Upaya yang Harus Dilakukan Capres untuk Dekati Anak Muda

2. Anak muda diminta tak ragu masuk dunia politik

Anak Muda Perlu Dorong Politik Damai Demi Jaga Persatuanilustrasi gen z dan milenial (IDN Times/Aditya Pratama)

Sara dan Jerry mengajak anak muda untuk tidak ragu dalam memulai dan masuk ke dunia politik. Bagaimanapun, masa depan bangsa Indonesia ditentukan dari langkah-langkah politik.

Saat ditanya apakah ini menjadi tanda bersatunya Golkar dan Gerindra dalam sebuah koalisi, Jerry menerangkan, persoalan tersebut diserahkan kepada para pimpinan partai.

"Yang penting kita yang muda harus jaga kekompakan untuk politik yang dewasa dan damai," kata Jerry.

"Justru kita mengajak teman-teman lintas afiliasi untuk ikut serta bina semangat persatuan ini. Pasti nanti kita akan ketemu dengan teman-teman lainnya," tambah Sara.

3. Survei IDN Times: sebanyak 71 persen gen Z siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024

Anak Muda Perlu Dorong Politik Damai Demi Jaga Persatuan(IDN Times/Aditya Pratama)

Hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menemukan sebanyak 71 persen Gen Z siap menggunakan hak pilihnya di 2024.

Riset ini dirilis secara rutin berbarengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.

Survei ini digelar pada 27 Januari hingga 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.

Di antara populasi sampel riset ini menunjukkan, sebanyak 41 persen menyatakan siap, 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli. Sebanyak 82,83 persen pemilih pada Pemilu 2019 siap memilih kembali pada Pemilu 2024--menunjukkan partisipasi aktif.

Mereka yang mengatakan tidak tertarik pada pemilu, bisa merasakan urgensi untuk pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memberikan suara mereka.

Gen Z juga telah menunjukkan partisipasi aktif dalam politik dengan berdemonstrasi mahasiswa. Ini menjadi optimistis karena ketika Gen Z menganggap pemilu hal penting, mereka akan melakukan kewajiban sipil mereka dengan membantu menjaga demokrasi yang sehat.

Baca Juga: Menag Yaqut: Jaga Masjid dari Politisasi dan Intolerensi Jelang Pemilu

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya