10 Titik Permukaan Tanah Jakarta Turun, Wagub Ajak Warga Pakai Air PAM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta baru saja mengumumkan 10 titik potensi terjadinya pergerakan tanah di Jakarta. Di antaranya ada delapan titik di Jakarta Selatan dan dua titik di Jakarta Timur.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menuturkan hal itu disebabkan adanya peningkatan kebutuhan air tanah melalui pompa.
“Memang di Jakarta ini ada penurunan permukaan tanah, ya. Karena adanya peningkatan kebutuhan air melalui pompa-pompa,” terang dia kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga: Ada Pergerakan Tanah, 182 Warga Kabupaten Bogor Mengungsi
1. Distribusi air PAM ditingkatkan
Riza menuturkan, salah satu cara untuk mengurangi penggunaan air tanah adalah melakukan distribusi air bersih melalui air PAM. Tujuannya, agar tak ada lagi warga dan perusahaan yang melakukan pengeboran air tanah.
“Satu upaya kita adalah meningkatkan distribusi air bersih melalui PAM, supaya kita mengurangi penggunaan air tanah,” jelas dia.
2. Potensi pergerakan tanah terjadi saat curah hujan di atas normal
Editor’s picks
Adapun, berdasarkan perkiraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terjadi potensi pergerakan tanah yang disusun dari hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah.
Baca Juga: Waspada! 10 Wilayah di Jakarta Berpotensi Alami Pergerakan Tanah
3. BPBD meminta lurah, camat, dan masyarakat lakukan antisipasi
Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
“Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” imbau BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagramnya.
Berikut adalah 10 titik pergerakan tanah di DKI Jakarta:
1. Cilandak, Jakarta Selatan
2. Jagakarsa, Jakarta Selatan
3. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
4. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
5. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
6. Pancoran, Jakarta Selatan
7. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
8. Pesanggrahan, Jakarta Selatan
9. Kramat Jati, Jakarta Timur
10. Pasar Rebo, Jakarta Timur.