Polda Metro Jaya Bakal Gelar Tes Urine Khusus Mahasiswa Mulai November

Tes akan dilakukan secara rutin setiap bulan

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya akan membuat program tes urine di kampus-kampus di DKI Jakarta secara rutin.

"Sudah masuk program kami ya, tes urine," kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa, kepada wartawan, Rabu (19/10/2022) lalu.

Mukti mengatakan, program tes urine tersebut akan dimulai bulan depan tepatnya pada November 2022.

"Nanti kita insyaallah bulan depan," ujar dia.

Baca Juga: Pj Gubernur DKI Jakarta Sambangi Polda Metro Jaya

1. Tes akan dilakukan sebulan sekali

Polda Metro Jaya Bakal Gelar Tes Urine Khusus Mahasiswa Mulai NovemberDirektur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa (kiri) menegur manajer kafe Kopi Koboy yang beroperasi melampaui jam yang diperkenankan selama masa PPKM level 3, Sabtu (2/10) (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Kombes Pol Mukti mengatakan, progam tersebut nantinya akan dilakukan secara rutin di kampus-kampus Jakarta. Rencananya, tes akan digelar satu kali dalam sebulan.

"Sebulan sekali lah," katanya.

Baca Juga: Audiensi dengan Kapolda Metro Jaya, Pj Gubernur DKI Bahas Isu Keamanan

2. Diharapkan bisa menekan penggunaan narkoba

Polda Metro Jaya Bakal Gelar Tes Urine Khusus Mahasiswa Mulai Novemberilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia berharap, program tersebut nantinya bisa menekan jumlah pengguna narkoba di kalangan anak muda.

"Program itu bisa menjadikan kampus sebagai barikade menekan peredaran narkoba," ujar dia.

Baca Juga: Irjen Teddy Bantah Edarkan Narkoba, Polda Metro: Kami Pakai Fakta Hukum 

3. Ada peningkatan pengguna narkoba dari 2019

Polda Metro Jaya Bakal Gelar Tes Urine Khusus Mahasiswa Mulai NovemberIlustrasi Pengguna Narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Mukti menjelaskan, data pengguna narkotika sejak tahun 2019 hingga 2021 mengalami peningkatan dari 1,8 persen ke 1,95 persen.

Sementara itu, data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan, risiko pengguna perempuan meningkat, yakni pada 2019 sebesar 0,20 persen menjadi 1,21 persen pada 2021.

"Hal ini yang kami khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna itu meningkat di wilayah Indonesia," ucap Mukti.

Baca Juga: BNN Ungkap 4 Daerah Kerap Ditemukan Ladang Ganja di Aceh

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya