Wagub DKI: BOR RS buat COVID-19 Kini 62 Persen, ICU 34 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta saat ini mencapai 62 persen. Artinya, 3.631 tempat tidur terpakai dari total kapasitas tersedia 5.818 tempat tidur.
Meski begitu, Riza menuturkan, angka itu sudah turun sebesar satu persen dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
“Terkait rumah sakit ada peningkatan jadi 62 persen, sebenanrya turun karena kemarin 63 persen, sekarang dari 5.818 yang disiapkan terpakai 3.631 tempat tidur,” terang Riza kepada wartawan, Senin (7/2/2022).
1. BOR RS COVID-19 belum mencapai puncak
Riza mengatakan BOR rumah sakit di Jakarta saat ini belum mencapai puncak, seperti saat gelombang kedua COVID-19 pada Juli 2021.
“Diketahui per Juni-Juli 2021, kita pernah terpakai sampai 11.500 yang terpakai, juga tahun lalu ICU itu pernah sampai 1.500 terpasang,” terang Riza.
Baca Juga: [BREAKING] Pemerintah Naikkan PPKM Jabodetabek, Bandung, Jogja, Bali ke Level 3
2. ICU buat COVID-19 terpakai 34 persen
Editor’s picks
Jumlah ICU di Jakarta yang tersedia untuk merawat pasien COVID-19 ada 740 unit. Dari jumlah tersebut 254 unit atau 34 persen sudah terisi.
Meski begitu, Riza meminta masyarakat tidak perlu panik. Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan tambahan sarana dan prasarana rumah sakit, Puskesmas kecamatan, tenaga kesehatan, oksigen, masker, hingga alat pelindung diri (APD).
“Semuanya kebutuhan terkait COVID-19, kami pastikan siap di DKI. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tutur dia.
3. PPKM di Jakarta ditetapkan naik ke level 3
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah seperti aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi naik ke level 3. Selain itu, beberapa kota seperti Yogyakarta, Bali dan Bandung Raya juga mengalami kenaikan level.
Luhut mengatakan, kenaikan level bukan hanya dipicu banyaknya kasus harian COVID-19 di area tersebut.
"Berdasarkan level assesment saat ini, kami sampaikan aglomerasi Jabodetabek, DI Yogyakarta, Bali dan Bandung Raya akan (naik) ke level 3. Hal ini terjadi bukan akibat tingginya kasus (COVID-19), tetapi juga karena rendahnya tracing (pelacakan)," ungkap Luhut ketika memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022).
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen Nakes Insentif Rp5 Juta