Mengenal Pulau Sebaru Kecil, Lokasi Observasi 188 WNI

Pulau ini pernah menjadi tempat rehabilitasi pecandu narkoba

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memutuskan menempatkan 188 WNI Anak Buah Kapal (ABK) World Dream di Pulau Sebaru Kecil sebagai lokasi observasi terkait pencegahan virus corona (COVID-19).

World Dream merupakan kapal pesiar dari Hong Kong yang sejak 9 Februari 2020 lalu menghentikan operasionalnya. Departemen Kesehatan Hong Kong sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa seluruh kru dan penumpang kapal bebas corona.

Sebanyak 188 WNI sejak dua hari lalu telah dievakusi dengan menggunakan KRI dr Soeharso. Dijadwalkan kapal akan tiba sekitar pukul 14.00 WIB di Pulau Sebaru Kecil, pulau paling jauh di kawasan Kepulauan Seribu.

1. Pulau tidak berpenghuni tapi ada delapan bangunan

Mengenal Pulau Sebaru Kecil, Lokasi Observasi 188 WNIKapal pesiar World Dream (ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu)

Baca Juga: Pulau Sebaru Siap Jadi Lokasi Karantina WNI dari Kapal World Dream

Dalam penjelasan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dirilis, Kamis kemarin, dijelaskan Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tidak berpenghuni. Pulau ini pernah menjadi lokasi rehabilitasi pecandu narkoba di tahun 2003-2007, dan berlanjut pada 2012.

Di dalam pulau itu terdapat sedikitnya delapan bangunan. Tiga bangunan rencananya akan digunakan sebagai tempat tinggal sementara kru laki-laki selama diobservasi. Satu bangunan lagi untuk kru perempuan dan satu bangunan akan dipergunakan untuk ruang isolasi.

Satu bangunan lainnya akan digunakan sebagai posko kesehatan. Ruang karantina akan menggunakan bangunan lain lagi, dan satu bangunan tersisa akan dipakai sebagai ruangan ring satu.

2. Fasilitas di Pulau Sebaru Kecil lebih bagus dari tempat observasi di Natuna

Mengenal Pulau Sebaru Kecil, Lokasi Observasi 188 WNIANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Direktur Pengelolaan Logistik BNPB Rustian memastikan fasilitas untuk observasi WNI "jilid 2" ini lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna pada akhir Januari 2020 lalu.

"Pulau Sebaru ini adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarmya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” ungkap Rustian.

Untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dijelaskan, sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari Tentara Nasional Indonesia, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru. TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi.

3. Persiapan observasi sudah dilakukan sejak Rabu 26 Februari

Mengenal Pulau Sebaru Kecil, Lokasi Observasi 188 WNIKesibukan di KRI Banda Aceh saat menurunkan perlengkapan di Pulau Sebaru, Kamis (27/2). Foto: : Dit. Logpal BNPB

BNPB sendiri bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan (Kemenko PMK), Kemenkes, Panglima TNI dan Kapolri, telah meninjau Pulau Sebaru untuk memastikan persiapan fasilitas observasi. Sampai Kamis kemarin persiapan telah mencapai 85 persen, dan dipastikan akan rampung sebelum pukul 14.00 WIB, Jumat (28/2).

Proses persiapan kelengkapan baik dari fasilitas, personel serta alutsista untuk menyambut peserta observasi tergolong cepat. Seluruh kelengkapan dikirim dari Jakarta pada Rabu (26/2) sore menggunakan KRI Banda Aceh dan dibongkar di perairan Sebaru pada Kamis (27/2) dini hari.

Baca Juga: Panglima TNI Pantau Pulau Sebaru Sebagai Lokasi Observasi 188 WNI

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya