Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKI

Ada di Indonesia Hari Ini

Jakarta, IDN Times - Aksi vandalisme rumah ibadah kembali terjadi. Kali ini terjadi  di sebuah musala perumahan di kawasan Tangerang, Banten. Kejadiannya Selasa kemarin. Dan hari ini, Rabu (30/9/2020), polisi langsung menangkap pelaku.

Selain kasus ini, perhatian pembaca IDN Times juga tersedot ke berita-berita seputar Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), jaksa Pinangki, perkembangan COVID-19, dan dokter tersangka kasus aborsi yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

1. Pundi-pundi Jaksa Pinangki mencapai miliaran rupiah, dari mana asalnya?

Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKIPinangki Sirna Malasari mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (30/9/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Tersangka penerima suap dari pengusaha Joko Tjandra, jaksa Pinangki Sirna Malasari, terungkap memiliki harta kekayaan hingga Rp6,8 miliar. Kekayaan Pinangki jadi sorotan publik. Kuasa hukumnya, Jefri Moses, tidak tinggal diam ketika harta kliennya jadi pembicaraan umum.

Apalagi jika dikaitkan dengan gaya hidup Pinangki yang terkesan mewah. Jefri pun menjelaskan dari mana asal-usul harta kekayaan kliennya itu. Hal tersebut diungkapkan dia, dalam sidang nota pembelaan atau eksepsi Pinangki.

Penasaran? Lihat tautannya di sini.

Baca Juga: Banyak Warga ke Luar Jakarta karena PSBB, Wagub DKI: Itu Konsekuensi

2. Dokter tersangka kasus aborsi meninggal dunia, dimakamkan pakai protokol COVID-19

Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKIKlinik Aborsi Paseban (IDN Times/Ileny Rizky Dwiantari)

Salah satu tersangka kasus klinik aborsi di Jalan Kenari, Senen, Jakarta Pusat atau Klinik Raden Saleh, dr Sarsanto W Sarsono, dinyatakan meninggal dunia. Sarsanto dimakamkan dengan protokol COVID-19

Meninggalnya dokter tersangka ini dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Saat ini, polisi masih menunggu hasil tes COVID-19 mendiang Sarsanto.

Bagaimana dr Sarsanto bisa diduga terinfeksi virus corona? Baca penjelasan selengkapnya di sini.

3. 62 Daerah masuk zona merah, Bekasi dan Karawang turun jadi zona oranye

Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKIBus Sekolah Pemprov DKI Jakarta kini beralih fungsi mengantar jemput pasien COVID-19 (Instagram.com/bussekolahjakarta)

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, memaparkan perkembangan zonasi wilayah penyebaran virus corona. Dalam paparannya, Wiku menyebut bahwa ada penambahan wilayah yang masuk zona merah atau risiko tinggi.

Dia mengatakan, zona merah pada minggu ini bertambah menjadi 62 kabupaten/kota dari sebelumnya berjumlah 58 kabupaten/kota.

Daerah mana saja yang masih masuk zona merah? Simak di tautan ini guys.

4. Musala dicorat-coret gegerkan warga Tangerang

Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKIPolisi tangkap pelaku vandalisme rumah ibadah (Dok. Polresta Tangerang)

Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kuta Jaya, Pasar Kemis, Tangerang, Banten digemparkan dengan aksi vandalisme di Musala Darussalam yang ada di lingkungan tersebut, Kamis kemarin.

Kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, menjelang salat Ashar. Polisi pun bergerak cepat dan menangkap pelaku vandalisme. Siapa dia?

Baca selengkapnya di sini.

5. Kata-kata terakhir Jenderal Ahmad Yani saat meregang nyawa

Musala Dicorat-coret, Harta Jaksa Pinangki hingga Seputar G30S PKIPatung Pahlawan Revolusi yang berada di Museum Pancasila Sakti/Lubang Buaya yang berada di Jakarta Timur. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Puluhan orang yang mengaku pasukan Cakrabirawa menyambangi rumah kediaman sehari-hari Jenderal Ahmad Yani di Jalan Lembang No. 58, Menteng, Jakarta Pusat, 55 tahun silam, tepatnya 1 Oktober 1965.

Yani saat itu merupakan salah satu pucuk pimpinan TNI. Jabatannya Menteri Panglima TNI Angkatan Darat. Ia satu di antara jenderal yang menjadi incaran Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).

Yani diberondong tembakan dan tubuhnya diseret sebelum dibawa ke Lubang Buaya, Pondok Gede. Ia masih bernafas saat itu dan sempat menanyakan sesuatu. Apa yang disampaikan Yani? Lihat di sini.

Baca Juga: Harusnya 8 Jenderal, tapi 7 yang Diculik G30S/PKI, Siapa yang Selamat?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya