[UPDATE] Jelang Lebaran, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 4.891

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 4.891 orang dinyatakan positif terpapar virus corona pada Senin (10/5/2021). Kini total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air mencapai 1.718.575 kasus.
Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 1.070 orang dan disusul Jawa Tengah 854 kasus, DKI Jakarta 694 kasus, Riau 551, dan Jawa Timur 206 kasus per hari ini.
1. Kini ada 1.574.615 orang sembuh dari COVID-19

Meski jumlah kasus positif di Indonesia mengalami peningkatan, ada penambahan 6.338 orang yang sembuh dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.574.615 orang.
Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.304 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Tengah 746 kasus, Riau 631 kasus sembuh, DKI Jakarta 606 kasus sembuh dan Yogyakarta sebanyak 215 kasus
2. Ada penambahan 206 korban meninggal akibat COVID-19

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 206 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 47.218 kasus.
Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah dengan 76 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 22 kasus, Jawa Timur 21 kasu, Jawa Barat 16 kasus dan Riau 14 kasus.
3. Virus bisa menyebar melalui udara

Untuk diketahui, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan bagwa virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.
"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.
Dia mengungkapkan bahwa virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.
Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.
"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.
Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.
"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.