Jakarta, IDN Times - Korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah terus bertambah hingga hari ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB mencatat korban jiwa bertambah menjadi 1.407 orang.
"Sebanyak 1407 orang meninggal dunia terdapat di wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10).
Dari 1.407 korban meninggal, 519 di antaranya sudah dimakamkan. Korban meninggal dunia diidentifikasi melalui DVI, face recognition, dan sidik jari.
"Korban meninggal dunia disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami," kata Sutopo.
BNPB melaporkan 2.549 orang mengalami luka berat yang sedang dirawat di rumah sakit. Sementara, 113 lainnya dilaporkan masih hilang.
"Sebanyak 29 orang hilang di Pantoloan Induk, 31 orang di Donggala, 4 orang di Palu, 7 orang di Pasar Wani, 11 orang di Jalan Panjang, 4 di Jalan Raja Moici, 25 orang di Jalan Mohammad Hatta, Kampung Nelayan dan Patung Kuda masing-masing 1 orang," papar Sutopo.
Sedangkan, korban yang tertimbun 152 orang. Mereka tidak dapat disebut sudah meninggal, karena bisa jadi mereka dapat diselamatkan.
"Kita tidak bisa kategorikan dia meninggal, karena masih ada golden. Jika tidak ketemu akan masuk data korban hilang. Jumlah korban yang tertimbun di Petogo, Kabupaten Sigi, dan Balaroa, belum dapat diperkirakan jumlahnya," ujar Sutopo.
BNPB juga melaporkan terdapat 70.821 pengungsi di 141 titik. Jumlah rumah rusak akibat gempa 65.733 unit. "Belum diklasifikasi apakah rusak berat, sedang, atau ringan," imbuh Sutopo.
Semoga korban akibat gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya lekas ditemukan ya guys.