Warga Palu Harus Antre BBM Hingga 2 Kilometer

Palu, IDN Times - Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 Skala Richter (SR) membuat Kota Palu dan sekitarnya luluh lantah. Sejumlah pasokan logistik, termasuk bahan bakar minyak (BBM), pun mengalami keterbatasan pengiriman akibat akses jalan yang tidak bisa dilewati.
Masyarakat pun harus rela antre hingga sejauh 2 Kilometer untuk mendapatkan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74-942–08 yang berada di Jalan Maluku, Palu, Sulawesi Tengah.
1. Masyarakat sudah kehabisan BBM untuk kendaraannya

Omi (52) harus rela antre sejak pukul 06.00 WITA untuk dapat mengisi kendaraan roda empat miliknya agar bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.
“Saya biasa kemana-mana naik motor, cuma sekarang motor juga bensin abis, jadi sekalian aja isi bensin mobil karena udah habis juga,” keluh Omi yang sedang mengantre di jalan Patimura, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
2. Rela antre sejak jam 05.00 pagi

Lain halnya dengan Omi, Erick mengaku sudah antre sejak selesai salat subuh untuk mendapatkan pasokan BBM kendaraannya.
“Saya dari jam 5 WITA sudah antre. Antrean pertama saya di jalan Bali, tapi udah hampir 6 jam baru maju 1 kilometer di jalan Patimura ini,” kata Erick.
3. Masyarakat dibatasi untuk membeli BBM

Sementara itu petugas SPBU 74-942–08 yang berada di jalan Maluku yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jumlah pembelian BBM dibatasi.
“Kalau mobil itu cuma bisa beli Rp100 ribu, kalau motor dan bawa dirigen itu Rp30 ribu,” ujarnya.
4. Solar hanya dikhususkan untuk alat berat

SPBU yang buka selama 24 jam ini mendapatkan pasokan BBM setiap hari hingga 16 ribu liter pertalite dan 8 ribu liter premium.
“Klo solar kita jual tapi dibatasi, soalnya lebih dikhususkan untuk alat berat yang lagi proses evakuasi,” kata petugas SPBU tersebut.