Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wasekjen PDIP Utut Adianto mengungkapkan suasana kebatinan PDIP paska pengunduran diri Maruarar Sirait. (IDN Times/Amir Faisol)
Wasekjen PDIP Utut Adianto mengungkapkan suasana kebatinan PDIP paska pengunduran diri Maruarar Sirait. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • DPR bisa menerima atau menolak nama calon duta besar RI untuk negara sahabat.

  • Setelah fit and proper test, DPR akan mengeluarkan salah satu dari tiga keputusan terkait surat Presiden yang berisi nama calon dubes.

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adiant, mengatakan, DPR mempunyai hak untuk menerima atau menolak nama-nama calon duta besar (dubes) RI untuk negara sahabat yang diusulkan dalam surat Presiden (surpes).

Hal tersebut bisa dilakukan DPR setelah tahapan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) para calon dubes RI untuk negara sahabat yang digelar selama dua hari, pada 5 sampai 6 Juli 2025.

"Tahapannya kami semua rapat internal. Semua kita lihat dari jawabannya, kita cross check, nanti kita berkesimpulan," kata dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

1. Ada tiga keputusan yang dikeluarkan DPR

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Calon Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) di Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Utut mengatakan, ada tiga keputusan yang bisa dikeluarkan DPR. Pertama, surpes yang berisi nama calon dubes itu diterima. Kedua, diterima dengan pergeseran negara yang dituju. Ketiga, dikembalikan. Keputusan ini ditentukan setelah Komisi I DPR mencermati jawaban para calon dubes.

"Kan keputusannya hanya tiga, (pertama) diterima sesuai dengan surat Presiden, (kedua) diterima dengan pergeseran negara yang dituju kita lihat dari jawabannya, (ketiga) yang terakhir dikembalikan," ucap dia.

2. Rapat internal direncakan digelar besok

Adik Luhut Binsar Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir mengungkap berbagai pembahasan saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Calon Duta Besar (Dubes) Jepang pada Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Utut mengatakan, Komisi I DPR berencana menggelar rapat internal setelah hari kedua fit and proper test calon dubes rampung. Kemudian, Komisi I DPR akan bersurat ke pimpinan DPR RI.

"Besok sore rapat internal. Mudah-mudahan sebelum maghrib, kita sudah bersurat ke Ketua DPR RI, Kepimpinan DPR RI," kata dia.

Setelah itu, pimpinan DPR akan mengirim surat ke Presiden RI, Prabowo Subianto melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

"Mekanisme berikutnya Pimpinan DPR RI bersurat ke Presiden. Presiden dalam hal ini Kemlu bersurat kepada negara yang akan dituju. Apakah keberatan apa enggak dengan orang-orang ini kan begitu. Kita juga kalau mau menerima dubes mereka kan kita juga demikian," kata dia.

3. Setiap calon dubes bahas isu berbeda

Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebanyak 24 calon dubes Indonesia untuk negara sahabat akan mengikuti uji fit and proper test di Komisi I DPR RI.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, mengatakan, para calon dubes akan memaparkan visi, misi, rencana hingga target yang akan dicapai.

"Jadi kita mau mendengar konsep visi misi dan pendalaman pembuktian para calon dubes dan juga apa rencana, tahapan dan target yang para calon dubes ini ingin kejar di penempatan," kata dia saat ditemui sebelum rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

Dave mengatakan, setiap calon dubes akan membahas mengenai berbagai isu berbeda. Tergantung di mana negara mereka ditempatkan.

"Kan beda-beda ya, beda negara beda-beda isu. Nanti kita lihat dari masing-masing calon dubes," kata dia.

Dave menegaskan, DPR bisa menerima atau menolak calon dubes tersebut. Namun ia meyakini, dubes yang akan dipilih merupakan tokoh terbaik bangsa untuk bertugas di negara lain.

"Secara aturan DPR bisa menerima atau menolak, jadi kita lihat lah seberapa kesiapan dan kemampuan masing-masing dubes ini. Akan tetapi saya yakin yang dipilih oleh pemerintah pasti yang terbaik untuk masing-masing negara," imbuh dia.

Total ada 12 calon dubes uji kelayakan dan kepatutan pada hari pertama. Rapat fit and proper test untuk 12 calon duta besar ini terbagi menjadi dua sesi. Di mana sesi masing-masing sesi diikuti 6 calon dubes. Kemudian, hari kedua akan digelar dengan sesi serupa sehingga total 24 calon dubes akan mengikuti fit proper test yang diselenggarakan selama dua hari.

Sesi pertama digelar mulai pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Kemudian dilanjut sesi kedua pada 14.00 hingga 17.00 WIB.

Sejumlah nama duta besar Indonesia yang menempati posisi-posisi kosong telah diserahkan kepada DPR RI. Nama-nama tersebut akan segera dilakukan fit and proper test.

Daftar yang diterima IDN Times, 20 persen dari nama-nama ini adalah nondiplomat. Berikut daftarnya!

1.⁠ ⁠Abu Dhabi = Judha Nugraha

2.⁠ ⁠Alger = Yusron Ambary

3.⁠ ⁠Baku = Berlian Helmy

4.⁠ ⁠Bangkok = Hari Prabowo

5.⁠ ⁠Berlin = Abdul Kadir Jaelani

6.⁠ ⁠Brasilia= Andhika Chrisnayudhanto

7.⁠ ⁠Bratislava = Redianto Heru Nurchayo

8.⁠ ⁠Brussel = Andi Rachmianto

9.⁠ ⁠Damascus = Lukman Hakim

10.⁠ ⁠Den Haag= Laurentius Amrih Jinangkung

11.⁠ ⁠Dhaka = Listyowati

12.⁠ ⁠Doha = Syahda Guruh Langkah Samudera

13.⁠ ⁠Hanoi = Adam Mulawarman Tugio

14.⁠ ⁠Kairo = Kuncoro Giri Waseso

15.⁠ ⁠Kuala Lumpur = Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo

16.⁠ ⁠Muscat = Andi Rahadian

17.⁠ ⁠Port Moresby = Okto Dorinus Manik

18.⁠ ⁠PTRI Jenewa = Sidharto Reza Suryodipuro

19.⁠ ⁠PTRI New York = Umar Hadi

20.⁠ ⁠Pyongyang = Mayjend (Purn) Gina Yoginda

21.⁠ ⁠Quito = Imam Ashari

22.⁠ ⁠Singapura = Letjen (Purn) Hotmangaraja Panjaitan

23.⁠ ⁠Tokyo = Nurmala Kartini Sjahrir

24.⁠ ⁠Washington DC = Dwisuryo Indroyono Soesilo

Editorial Team