Usai Upacara, Veteran Protes Penggantian Nama Jalan pada Soekarwo

Surabaya, IDN Times - Penggantian dua nama jalan di Surabaya terus menjadi polemik. Perubahan nama tersebut ditentang oleh para veteran. Salah satu kelompok penolaknya adalah alumnus Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Salah satu pelaku sejarah yang juga veteran TRIP, Soemanto, memberanikan menghadap Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Negara Grahadi usai upacara hari kemerdekaan ke-73.
1. Meminta tidak diubah karena sarat akan sejarah

Soemanto meminta kepada Gubernur Jatim agar Jalan Gunungsari tidak diubah namanya. Menurutnya, banyak persitiwa yang terjadi semasa melawan sekutu di sana. "Sekutu banyak korban di sana. Katanya bukan Gunungsari yang diubah, tapi nyatanya yang mau diubah Gunungsari. Saya minta Guningsari jangan diganti," ujarnya, Jumat (17/8).
2. Gubernur yakinkan Jalan Gunungsari lama tak diganti

Sementara itu, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim meyakinkan kalau Jalan Gunungsari lama tidak akan diubah. Dia menyebut jalan yang diubah hanya sebagian saja. "Jadi yang dari pertigaan (Jembatan Rolag) sampai ke arah tol saja. Lebih pendek sekitar 700 meter sebelumnya (rencana) 2,3 km. Itu jalan baru, kecil, dulu tak ada penduduk. Sekarang sudah didok (setujui) tinggal diresmikan," jelasnya.
3. Jalan Gunungsari akan diganti dengan Jalan Prabu Siliwangi untuk rekonsiliasi budaya

Pemprov Jatim dan Jabar telah sepakat melakukan rekonsiliasi budaya. Dari situlah muncul gagasan kalau ada Jalan jawa dan dan sunda yang berseiring di masing-masing kawasan. Pemprov pun memilih dua jalan di Surabaya yakni Jalan Gunungsari diganti Jalan Prabu Siliwangi sementara Jalan Dinoyo diganti Jalan Sunda.