5 Provinsi Ini Paling Rendah Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Lansia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terdapat lima provinsi di Indonesia yang memiliki angka vaksinasi COVID-19 sangat rendah untuk kelompok lanjut usia atau lansia.
"Data menunjukkan ada beberapa provinsi yang masih sangat rendah cakupan vaksinasi untuk kelompok lansianya," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia, dikutip dari ANTARA, Sabtu (14/8/2021).
Adapun lima provinsi yang dimaksud yaitu Aceh, Sumatra Barat, Maluku Utara, Sulawesi Barat, dan Papua.
Baca Juga: RI Masuk 10 Besar Negara Vaksinasi COVID-19 Terbanyak Dunia
1. Angka kematian lansia masih jadi yang tertinggi
Nadia menjelaskan kelompok lansia termasuk ke dalam target sasaran vaksinasi yang perlu ditingkatkan. Hal itu karena kelompok lansia memiliki risiko kematian dan kesakitan yang lebih tinggi akibat COVID-19.
"Karena kita tahu kelompok lansia ini adalah masih paling tinggi angka kematian dan angka kesakitannya, dibandingkan kelompok usia yang lebih muda," ujar dia.
2. Vaksin COVID-19 terbukti efektif
Vaksin COVID-19 yang digunakan di Tanah Air, menurut Nadia, terbukti efektif mencegah gejala dan kematian. Maka itu, ia menyampaikan agar ketersediaan vaksin di daerah harus segera digunakan, menyesuaikan kelompok sasaran dari setiap jenis vaksin.
"Karena itu kita terus bersama semua pihak untuk berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19," kata dia.
3. Setiap daerah perlu menyusun strategi
Tak hanya itu, Nadia mengatakan, perlu ada strategi yang disusun menyesuaikan kondisi dari masing-masing daerah untuk mendata lansia di wilayahnya agar cepat mendapat vaksin, dan perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk TNI-Polri, kepala desa, lurah, hingga RT/RW.
"Kunci pada penanganan pandemik COVID-19 adalah semakin banyak dan semakin cepat vaksinasi mendapatkan dosis satu dan dosis kedua secara lengkap," ujar dia.
Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia