Ahmad Syaikhu Temui AHY, Bahas Apa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengunjungi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Kamis (22/04/2021) pukul 16.00 WIB.
Pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat Wisma Proklamasi Nomor 41, Jakarta Pusat itu, dalam rangka membahas masalah bangsa sekaligus silaturahmi.
"Komunikasi dan silaturahmi antarpolitik sangat penting," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dikutip dari ANTARA, Kamis.
Baca Juga: AHY Sebut Tawaran Cagub DKI Bagi Moeldoko Cuma Satir
1. Membahas masalah bangsa
Dia mengatakan Syakhu dan AHY membahas masalah-masalah yang kian terjadi di Tanah Air. Tidak hanya itu, dia juga menyebut pertemuan PKS dan Demokrat juga untuk menyatukan energi positif dalam menyelesaikan permasalahan bangsa-bangsa.
"Apalagi seperti diketahui bersama, Indonesia saat ini sedang menghadapi tiga masalah besar, yaitu di bidang kesehatan (pandemik), ekonomi, dan demokrasi," ujar Herzaky.
2. Sebagai bentuk kunjungan balasan
Editor’s picks
Kunjungan Syaikhu serta jajaran DPP PKS ke markas Partai Demokrat sore ini, kata Herzaky, sekaligus sebagai bentuk kunjungan balasan karena petinggi Partai Demokrat sudah lebih dulu mengunjungi Kantor DPP PKS beberapa waktu lalu.
"Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY selama setahun terakhir ini sudah melakukan silaturhmi ke Partai Golkar, PKB, PKS, PAN, dan PPP dalam rangka membuka komunikasi dengan semua partai politik," jelas Herzaky.
Baca Juga: Ahmad Syaikhu Ditunjuk Jadi Presiden PKS Periode 2020-2025
3. Berharap akan berkontribusi positif
Sebelum sampai ke markas Partai Demokrat, Syaikhu dan jajaran DPP PKS mengunjungi kantor pusat beberapa partai politik. Herzaky berharap silaturahmi ini dapat berkontribusi positif.
"Silaturahmi kebangsaan pada bulan baik ini, harapannya bisa berkontribusi positif dan teladan baik bagi rakyat Indonesia dalam membangun peradaban politik yang sehat, berlandaskan etika dan moral," kata Herzaky.
Baca Juga: Survei: Publik Lebih Pilih AHY Ketimbang Moeldoko pada Pilpres 2024