Belajar dari Tsunami COVID-19 di India, Mendagri: Jangan Lengah Prokes

Tetap taati protokol kesehatan ya

Jakarta, IDN Times - Melihat lonjakan kasus COVID-19 di India yang hingga dikatakan sebagai tsunami virus corona, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhanmad Tito Karnavian mengimbau masyarakat agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan lengah, kita jangan mengulang, belajar dari masalah yang ada di India," ujar Tito, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

1. Belajar dari India yang terlalu menikmati euforia

Belajar dari Tsunami COVID-19 di India, Mendagri: Jangan Lengah ProkesWalter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)

Lonjakan kasus penularan COVID-19, menurut Tito, karena masyarakat di India terlalu menikmati euforia saat terjadinya penurunan kasus penularan yang akhirnya mengabaikan protokol kesehatan. Ia menyebut hal itu terjadi karena lengahnya masyarakat India.

"Euforia, masker tidak dipakai, kegiatan keagamaan bebas, lepas, kegiatan olahraga juga, dan muncul varian baru yang double mutan, rumah sakit kolaps tidak mampu menangani, kremasi di mana-mana," ujar Tito.

2. Mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak lengah

Belajar dari Tsunami COVID-19 di India, Mendagri: Jangan Lengah ProkesPetugas kepolisian memegang papan imbauan saat Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan di Jalan Jhon Aryo Katili di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (14/9/2020). Operasi terpadu Polri dan Satpol PP tersebut dilakukan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Walaupun tengah kehadiran program vaksinasi yang sedang dijalankan di Indonesia, Tito mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak lengah. Ia juga meminta masyarakat memetik pelajaran dari abainya masyarakat India terhadap protokol kesehatan.

"Kita jangan lengah dan jangan lelah untuk mengampanyekan terus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan, kurangi mobilitas yang tidak perlu," kata dia.

3. COVID-19 masih ada, angka kematian di Indonesia bertambah 177 jiwa

Belajar dari Tsunami COVID-19 di India, Mendagri: Jangan Lengah ProkesIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Rabu (28/4/2021) menunjukkan angka kematian bertambah 177 jiwa. Maka, total angka kematian di Indonesia sejak awal pandemik mencapai 45.116 orang. 

Sementara, kasus harian positif COVID-19 pada hari ini dilaporkan mencapai 5.241. Sehingga, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 mencapai 1.657.035. 

Jumlah individu yang sembuh pada hari ini juga bertambah yaitu 4.818. Sehingga, total angka kesembuhan pada hari ini mencapai 1.511.417. 

Jumlah individu yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 juga bertambah. Hal itu tercermin dari kasus aktif pada hari ini bertambah mencapai 246. Sehingga, total kasus aktif di Indonesia mencapai 100.502. 

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya