Penularan COVID Masif di DPR, Komisi I Setop Kegiatan Sampai 18 Juni

Dari anggota DPR, staf ahli hingga office boy DPR kena COVID

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, beberapa anggota DPR dan juga tenaga ahli terpapar COVID-19. Tidak hanya itu, virus corona juga menyasar petugas kebersihan DPR. 

Oleh karena itu, Komisi I DPR memutuskan untuk meniadakan kegiatan sejak Senin, 14 Juni sampai Jumat, 18 Juni 2021 mendatang.

"Komisi I DPR RI sedang 'lockdown' disebabkan ada beberapa anggota, tenaga ahli, staf dan office boy positif COVID-19," ujar Abdul Kharis dikutip dari ANTARA, Selasa (15/6/2021).

Namun, Abdul mengatakan, Komisi I DPR masih dapat bertemu secara virtual. "Alhamdulillah kita bisa bertemu walaupun secara virtual," kata Abdul.

Baca Juga: Waspada! 145 Varian Ganas COVID Tersebar di RI, Paling Banyak Jateng

1. Ruang rapat Komisi I DPR dikosongkan untuk sterilisasi

Penularan COVID Masif di DPR, Komisi I Setop Kegiatan Sampai 18 JuniIlustrasi anggota DPR (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Selama tiga hari mulai dari 14 -16 Juni 2021, Ruang Rapat Komisi I DPR dikosongkan untuk sterilisasi dan seluruh anggota serta staf Komisi I DPR juga melakukan tes swab PCR.

"Saya pada Senin (14/6) melakukan swab PCR dan alhamdulilah hasilnya negatif," kata Abdul.

2. Jumlah staf Komisi I DPR yang positif COVID-19 bertambah

Penularan COVID Masif di DPR, Komisi I Setop Kegiatan Sampai 18 JuniIlustrasi swab test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Dari hasil swab PCR pada Selasa, 15 Juni 2021, Abdul diberitahu bahwa staf Komisi I DPR yang terkonfirmasi positif COVID-19 jumlahnya bertambah. Karena itu, lanjutnya, kegiatan ditiadakan hingga 18 Juni 2021.

"Tadi saya diberitahu ada staf Komisi I DPR yang bertambah positif COVID-19. Karena itu, Komisi I DPR dalam tiga hari, bahkan sampai Jumat tidak ada kegiatan," jelas Abdul.

3. Ada 145 varian ganas COVID-19 yang tersebar di Indonesia

Penularan COVID Masif di DPR, Komisi I Setop Kegiatan Sampai 18 JuniIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, terdapat 145 varian COVID-19 (variant of concern/VOC) yang diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19, yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

"Hingga 13 Juni 2021, dari total 1.989 sekuens yang diperiksa, telah dideteksi 145 sekuens VOC. Sebanyak 36 kasus B117, lima kasus B1351, dan 104 kasus B1617.2," kata Nadia seperti dilansir ANTARA, Selasa (15/6/2021).

Di DKI Jakarta saja, terjadi 48 kasus varian COVID-19 masing-masing 24 kasus B117, empat kasus B1351, dan 20 kasus B1617.

"Selain DKI Jakarta, kasus terbanyak juga terdeteksi di Brebes, Cilacap, dan Kudus (Jawa Tengah) sebanyak 76 kasus. Masing-masing satu kasus B117 dan 75 kasus B1617.2," ujar Nadia.

Baca Juga: Waspada! Dobel Puncak Kasus COVID-19 Ancam Indonesia pada Juli

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya