Tim Olimpiade Komputer Indonesia Sukses Raih 4 Penghargaan Dunia
dok.IDNTimes/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) berhasil membanggakan Indonesia. Mereka berhasil meraih emas di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-31 pada 4-11 agustus lalu di Baku, Ajerbaizan.
IOI merupakan Olimpiade Sains di bidang informatika, khususnya pemrograman yang diselenggarakan setiap tahun. Ajang ini diikuti oleh perwakilan empat siswa SMA Indonesia, yaitu Abdul Malik Nurrokhman (Amnu) dari SMA Semesta BBS, Semarang, Vincent Ling dari SMA Pribadi, Bandung, Fausta Anugerah Dianparama dari SMAN 1 Yogyakarta, dan Moses Mayer dari Jakarta Intercultural School.
Baca Juga: [BREAKING] Lalu Muhammad Zohri Lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo!
1. Indonesia bawa pulang empat penghargaan
dok.IDNTimes/IstimewaTim Indonesia berhasil menempati posisi ke-10 dari 87 negara dengan total 323 peserta. Tim Indonesia mengalahkan puluhan negara seperti Singapura, Kanada, atau Australia.
Dengan prestasi ini, tim Indonesia berhasil membawa pulang empat penghargaan yakni 1 medali emas dari Amnu, 2 medali perak dari Fausta dan Vincent, dan 1 medali perunggu dari Moses Mayer.
2. Mengikuti pembinaan selama berbulan-bulan
dok.IDNTimes/IstimewaUsaha tidak pernah mengkhianati hasil. Begitulah yang dirasakan TOKI saat ini, karena sudah mengikuti pembinaan selama berbulan-bulan untuk persiapan dan pelatihan. Keempat siswa delegasi harus menjalani karantina dan pembinaan intensif untuk memperbanyak latihan soal, diskusi, dan pelatihan kesiapan mental selama bertanding.
Editor’s picks
"Walaupun dalam proses pelatihan sempat merasa lelah dan kangen keluarga, tapi sekarang saya sudah lega karena bisa memberikan kado untuk ulang tahun Indonesia, dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga" ujar Amnu.
3. Mengalahkan rasa gugup dengan rasa percaya diri
dok.IDNTimes/IstimewaAmnu, Vincent, Fausta, dan Moses harus mengalahkan rasa gugup karena akan menghadapi negara-negara yang lebih maju dan sering dipandang ahli. Mereka pun berhasil membuktikan, melawan rasa gugup dengan memupuk rasa percaya diri. Dukungan dari tim delegasi juga menambah rasa percaya diri mereka untuk tetap bersemangat.
"Dengan pencapaian yang diraih dalam kompetisi IOI kali ini, kita patut memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semangat, perjuangan, dan juga pengorbanan yang telah dilakukan oleh para siswa, pembina, alumni dan Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang telah bekerja keras dalam mengupayakan hasil yang maksimal demi mengharumkan nama baik bangsa dan negara" ujar Dosen STEI ITB dan pembina TOKI, Adi Mulyanto, sebagai ketua delegasi.
4. Persiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah IOI ke-34
dok.IDNTimes/IstimewaSetelah menyelesaikan IOI 2019, kali ini Indonesia harus mempersiapkan diri karena akan menjadi tuan rumah IOI ke-34 pada 2022 dan APIO 2020 mendatang.
Melalui pencapaian tahun ini, diharapkan banyak siswa yang dapat termotivasi dan semangat untuk mengikuti IOI dan meraih medali sebanyak-banyaknya untuk Indonesia.
Baca Juga: Jusuf Kalla dan Erick Thohir Bicarakan Olimpiade 2023 di Swiss
Topik:
Berita Terkini Lainnya
