3 Fakta Ondel-Ondel Betawi Yang Kamu Belum Tahu

Nomor tiga pasti bikin kamu merinding

Jakarta, IDN Times - Banyak masyarakat yang mengetahui ondel-ondel hanya sebagai boneka besar yang dirangkai dari bambu dan kain. Di balik itu semua, ternyata boneka khas budaya Betawi ini memiliki serangkaian fakta dan filosofis yang menarik.

Berdasarkan wawancara dengan pengamat dan pemerhati budaya Betawi, Ahmad Suaip, IDN Times berhasil menghimpun tiga fakta menarik tentang ondel-ondel. Apa saja sih? Yuk baca selengkapnya di sini.

1. Mata ondel-ondel yang sesungguhnya terletak di hati

3 Fakta Ondel-Ondel Betawi Yang Kamu Belum TahuIDN Times/Vanny El Rahman

Menurut Suaip, sedikit orang yang mengetahui letak mata ondel-ondel sesungguhnya. Bahkan, mereka yang bekerja sebagai 'pengamen' ondel-ondel sekali pun.

“Ente tahu gak dimana mata ondel-ondel?” kata Suaip kepada IDN Times.

“Nih ane kasih tahu, mata yang sebenarnya tuh bukan di sini (menunjuk kedua matanya). Mata ondel-ondel itu ada di sini (menunjuk dadanya), itu kan tempat orang yang di dalam ondel-ondel ngeliat keluar,” kata pria yang akrab disapa Davi Kemayoran.

“Maksudnya apa? Kite itu harus melihat orang dari hatinye, bukan sekadar dari wajahnya, begitu,” Davi melanjutkan, seraya tertawa. 

Baca juga: Menengok Sejarah Ondel-Ondel, Simbol Ibu Kota DKI Jakarta

2. Rambut ondel-ondel terbuat dari serabut kelapa

3 Fakta Ondel-Ondel Betawi Yang Kamu Belum TahuIDN Times/Vanny El Rahman

Selain mata, ada filosofi yang terkandung pada rambut ondel-ondel. 

“Ente tahu gak rambut ondel-ondel terbuat dari apa?” tanya pria 43 tahun itu.

Davi pun menjelaskan rambut ondel-ondel terbuat dari serabut kelapa. Menurut dia, kelapa merupakan tumbuhan yang seluruh bagiannya memiliki manfaat.

Kite itu jadi orang harus bermanfaat bagi sesama,” tutur Davi pada awal Maret itu.

3. Pemain ondel-ondel harus menyambangi makam keramat sebelum tampil

3 Fakta Ondel-Ondel Betawi Yang Kamu Belum TahuIDN Times/Vanny El Rahman

Seiring perkembangan zaman, rupanya ada tradisi ondel-ondel yang mulai ditinggalkan, yaitu tradisi menyambangi makam kramat bagi pemain ondel-ondel sebelum tampil.

Dulunya, tutur Davi, sebelum 'pengamen' ondel-ondel tampil di suatu acara, mereka terlebih dahulu membawa makanan dan disajikan kepada makam yang dianggap keramat oleh leluhur. Setelah itu, mereka memiliki kekuatan untuk menandak hingga berjam-jam.

“Setelah ritual, wah itu udeh bukan orang lagi. Kalau di Kemayoran ada satu tuh di daerah Sumur Batu, namanya makam Kumpi. Mereka bise nandak berjam-jam, dulu itu kan kepala ondel-ondel terbuat dari kayu, jadinye berat. Sekarang udeh gak ada orang yang bisa berjam-jam, di dalemnya itu kan panas, malahan ade yang pingsan pas nandak,” ujar dia.

“Sekarang mungkin orang udah gak percaya lagi, banyak yang udah anggap itu animisme ye,” tutup Devi.

Baca juga: Pembuatan Ondel-ondel Berwajah Raisa Sulit Direalisasikan, Ini 3 Alasannya

Topik:

Berita Terkini Lainnya