Alissa Wahid di IMS 2019: Millennial Gak Butuh Ustaz Bersertifikat

Millennial tidak akan terpengaruh sertifikasi ustaz

Jakarta, IDN Times - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menegaskan bahwa generasi millennial tidak memerlukan pendakwah atau ustaz bersertifikasi khusus. Sebelumnya, wacana dai bersertifikat muncul tidak lepas dari adanya dai yang menyebarkan hasutan kebencian dan paham intoleransi terhadap umat beragama.

Terlebih, di tengah perkembangan teknologi dan informasi, konten dengan seruan kebencian lebih mudah viral di media sosial.

"Millennial itu lebih value oriented daripada structural oriented. Mereka itu malah lebih spiritual. Ingat ya, spritiual beda dengan religius dalam arti agama. Makanya saya kira millennial tidak akan terpengaruh dengan sertifikasi ustaz," kata Alissa pada acara Indonesia Millenial Summit (IMS) 2019, yang digelar IDN Times, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Sabtu (19/1).

Value oriented yang dimaksud oleh Alissa ditentukan oleh tiga hal yaitu kedekatan, konsistensi, dan kehadiran. Menurut putri dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, tiga hal di atas lebih menentukan siapa pemuka agama yang dijadikan panutan oleh generasi muda.

"Di beberapa tempat, ada anak-anak yang memilih menikah di hadapan Tuhan daripada mencatatkannya ke negara, asalkan pemuka agamanya mengakui, pernikahan itu sah. Makanya, menurut saya disertifikasi sekalipun bisa di by pass oleh mereka (millennial)," tandas dia.

Oleh sebab itu, penegakan hukum menjadi solusi yang ditawarkan Alissa guna mencegah penyebaran paham radikal di lingkungan pergaulan pemuda-pemudi.

"Menurut saya, yang harus dilakukan adalah penegakan hukum terhadap ajaran yang membawa sentiman kebencian dan permusuhan, bukan pemuka agamanya. Makanya percuma itu sertifikasi," tutup dia.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. 

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. 

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen. Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: IMS 2019: Sambil Beri Petuah ke Millennial, Najwa Sindir Moeldoko

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya