Ithzel Razo, Pemudi Meksiko yang Jatuh Cinta dengan Randai Asal Minang

#BSBI2018, Indonesia lebih dari yang saya bayangkan

Jakarta, IDN Times- Malam itu, Rabu 4 Juli 2018, Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) dipenuhi isak tangis. Senang, haru, dan sedih, semuanya bercampur jadi satu. Sekitar 72 pemuda-pemudi dari 44 negara memadati panggung seluas 14x16 meter, semuanya saling memeluk seraya merindukan hari yang telah berlalu. 

Mereka adalah peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI), program pertukaran pelajar yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia.

Setelah tiga bulan menetap di Indonesia, panggung dengan kapasitas 1.200 orang itu menjadi saksi bisu akan keahlian mereka dalam bermusik dan menari tradisional Indonesia. Tidak ada momen yang lebih menggugah jiwa nasionalisme selain melihat kaum muda dari berbagai negara mengenakan pakaian khas Indonesia serta memainkan alat msuik tradisionalnya. Momen yang sangat epik!

Seperti Itzhel Razo, pemudi asal Meksiko yang mengenakan Baju Batabue, pakaian daerah khas Sumatera Barat. Pemudi berusia 27 tahun ini mengaku jatuh cinta dengan Indonesia. Ini kali pertama baginya menginjakkan kaki di bumi Nusantara. "Saya memang sudah mengenal Indonesia sejak di Meksiko, tapi ketika tiba di sini, Indonesia is lebih than what I expected," kata Itzhel kepada IDN Times dalam bahasa Inggris. Sesekali dia menyelipkan penjelasannya dengan bahasa Indonesia. 

Walau raut wajahnya terlihat sedih nan sayu, tapi dia merasa begitu bahagia. Itzhel merasa bangga setelah sukses menampilkan kemampuan bermain Talempongnya dan menari Randai di hadapan duta besar dari berbagai negara, Menlu Retno Marsudi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan ribuan pemuda Indonesia lainnya.

Di sisi lain, dia sedih karena harus berpisah dengan rekan-rekannya setelah menetap di Padang selama lebih dari 90 hari. "Rasanya saya tidak ingin meninggalkan Indonesia," terang Itzhel sambil menjaga agar mahkota khas Sumatera Barat di atas kepalanya tidak terjatuh dan tetap seimbang. 

"Indonesia luar biasa!!!," ungkap dia dengan begitu bahagia. Ingin tahu bagaimana kisah Itzhel selama di Padang? Yuk simak ceritanya di bawah ini.

1. Penikmat Rendang asal Meksiko

Ithzel Razo, Pemudi Meksiko yang Jatuh Cinta dengan Randai Asal MinangIDN Times/Vanny El Rahman

Kata Indonesia sudah tidak lagi asing bagi Ithzel. Di negara asalnya, ia tengah mengambil kelas bahasa yang telah disediakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia. Lebih dari itu, dia juga mempelajari tarian khas Bali. Kecintaannya serta keingintahuannya terhadap Indonesia itulah yang mengantarkan Itzhel tiba di Tanah Minang. 

"Saya sebelumnya sudah pernah berkomunikasi dengan Kedutaan Indonesia melalui kelas bahasa dan budaya. Kemudian saya mengajukan diri untuk ikut BSBI. Mungkin itu yang membuat saya terpilih, karena saya cantumkan di CV dan motivation letter saya," pangkas dia. 

Itzhel juga memiliki banyak teman berwarga negara Indonesia di Meksiko. Selama ini, dia hanya mendengar Rendang dari banyak sahabatnya. Dalam pikirannya, dia hanya mengetahui Rendang sebagai makanan khas Indonesia yang terbuat dari daging sapi. 

Dia menjelaskan, "Makanan favoritku Nasi Padang, Rendang apalagi suka banget. Di Meksiko sebenarnya ada banyak restoran Indonesia, tapi saya ingin sekali membawanya yang asli sini,".

2. Jatuh cinta dengan tarian Randai

Ithzel Razo, Pemudi Meksiko yang Jatuh Cinta dengan Randai Asal MinangIDN Times/Vanny El Rahman

Untuk yang kesekian kalinya, Itzhel mengungkapkan betapa terkesannya dia dengan penduduk Indonesia. Bagaimana tidak, setelah mengetahui luasnya Indonesia dengan ribuan pulau serta ratusan juta penduduknya, dia mengaku kagum karena kebudayaannya tidak lekang oleh waktu dan modernitas.

"Indonesia ini banyak sekali pulaunya, dan masing-masing memiliki budaya, musik dan tarian khas mereka. Semua itu tetap eksis hingga saat ini, bahkan di era modern sekalipun. Tidak seperti kebanyakan negara yang mulai kehilangan budayanya karena termakan waktu," ceritanya sambil membenahi selendang hijau yang dikenakannya. 

Dia mempelajari banyak hal selama berada di Padang, mulai dari bermain Talempong, silat, hingga menari Randai. Untuk pertama kalinya, atraksi 'debus' khas Padang dilihatnya secara langsung. Dia takjub dengan segala hal mistis di 'Bumi Pertiwi'. 

"Saya juga ada pengalaman mistis. Orang-orang di kampung saya tinggal menampilkan Randai dan silat. Itu mistis banget, karena mereka mendatangkan sihir ke tubuh mereka, kemudian memotong lidah dan tangan mereka dengan pisau. Tapi tidak ada setetespun darah keluar. Itu luar biasa banget," ungkap dia dengan begitu ekspresif. 

"Saya juga belajar main Talempong di Padang. Saya ingin mengajarkanya kepada teman-teman ketika tiba di Meksiko. Saya sudah membawanya satu di koper saya haha," gelak tawa lepas saat dia menjelaskannya. Selain menari dan bermain musik, dia juga membuat sejumlah kerajinan tangan. Nantinya, kerajinan itu akan dibawa ke negeri asalnya sebagai buah tangan.  

3. "Saya akan mengajukan beasiswa S2 di Indonesia,"

Ithzel Razo, Pemudi Meksiko yang Jatuh Cinta dengan Randai Asal MinangIDN Times/Vanny El Rahman

Di penghujung pembicaraan, Itzhel bercerita bahwa dia telah memutuskan untuk melanjutkan studi masternya di Indonesia. Betapa banyak kebudayaan Indonesia yang ingin dipelajarinya. "Saya benar-benar ingin kembali ke Indonesia. Saya pikir saya akan megajukan beasiswa untuk melanjutkan studi di sini. Saya jatuh cinta dengan Indonesia," papar Ithzel. 

Berkelana ke Asia bukan pertama kali baginya. Sebelumnya, dia pernah mengikuti program pertukaran pelajar di Korea Selatan selama satu tahun. Dia sangat ingin menjadi diplomat muda Meksiko yang memperkenalkan budayanya ke seluruh dunia. "Saya sangat tertarik untuk merekatkan hubungan Asia dengan Meksiko," tutupnya. 

Sementara, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi berharap, 72 pemuda-pemudi dari 44 negara akan menjadi duta Indonesia di negerinya masing-masing. "Saya berharap, Indonesia menjadi bagian yang ada di hati, pikiran, dan menjadi bagian kehidupan para peserta BSBI ini," kata Retno saat membuka acara. 

Baca juga: Dinilai Rasis di Twitter, Kemenlu Minta Dubes RI Fokus Pada Tugasnya

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya