Lockdown Efektif Cegah Corona, JK: Indonesia Bisa Kalau Diinstruksikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menilai kebijakan lockdown merupakan langkah efektif untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 . Pria yang karib disapa JK ini mengapresiasi otoritas Tiongkok ketika berani menutup akses keluar-masuk ke/dari Wuhan, Hubei.
“Salah satunya itu. China berhasil memperlambat meski tidak mencegah 100 persen, karena lockdown itu,” kata JK di Kantor Wapres, Kamis (12/3).
1. Hanya negara disiplin yang bisa menerapkan lockdown
Saat ini, beberapa negara sudah meniru langkah tersebut, salah satunya Korea Selatan dan Italia yang sudah menutup akses beberapa kotanya. Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu, kebijakan lockdown tidak bisa dilakukan oleh sembarang negara.
“Negara yang sangat disiplin saja yang bisa melaksanakan itu,” tambahnya.
Baca Juga: [LINIMASA] Ancaman Wabah Virus Corona di Indonesia
2. Lockdown bisa jadi solusi bagi Indonesia
Berdasarkan pemaparan pemerintah, per Rabu (11/3) sore, tercatat ada 31 kasus positif virus corona. Pemerintah belum merasa perlu untuk menerapkan kebijakan lockdown di Indonesia.
Editor’s picks
Kendati begitu, JK yakin Indonesia memiliki kapasitas apabila kebijakan lockdown memang diperlukan. “Kalau diinstruksikan pasti bisa,” sambung dia.
3. Kalkulasi ekonomi harus dipersiapkan matang
Salah satu pra-syarat sebelum memberlakukan lockdown adalah kalkulasi ekonomi yang baik. Sebab, ketika lockdown sudah diterapkan, akses sumber daya dan aktivitas ekonomi akan sangat dibatasi.
“Tapi memang harus siap ekonominya. Seperti China saja, dampak perang dagangnya, ini puluhan kali lebih hebat dari itu,” jelas JK.
4. Penting untuk memutus rantai penyebaran corona
Bagi JK, apapun kebijakan yang nantinya akan diambil pemerintah, yang paling penting adalah upaya memutus rantai penyebaran virus corona.
“Perkembangan wabah itu seperti deret ukur, satu kena sebar ke tiga, tiga kena sebar ke tiga lagi, artinya cepat sekali. Ini harus kita potong dengan segara persiapan,” kata dia.
Baca Juga: Hindari COVID-19, Twitter Wajibkan Semua Karyawan Kerja di Rumah