Sidak ke Pasar Dinilai Efektif Tekan Harga Pangan Jelang Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kenaikan harga pangan menjadi masalah tahunan jelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran serta hari besar lainnya. Penyebabnya bervariasi, bisa karena kelangkaan barang di pasar, banyaknya permintaan, hingga permainan harga oleh oknum tertentu.
1. Pemerintah sesekali harus sidak ke pasar
Menyiasati fenomena tersebut, pendiri KAHMI Preneur Kamrussamad mengimbau agar pemerintah tidak malas menginspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar, untuk memastikan harga pangan tetap stabil.
Sebab, sidak secara rutin dinilai efektif untuk mencegah gejolak harga bahan pangan. “Harga yang mesti djaga seperti beras, gula, daging, pokoknya sembako,” kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6).
2. Pola kenaikan harga seperti tahun sebelumnya
Editor’s picks
Kamrussamad melihat, harga kebutuhan pokok seperti daging, beras, dan telur sudah mulai beranjak naik jelang Lebaran. Dia pun berharap pemerintah, dalam hal ini Bulog, bisa menekan harga sembako di pasaran.
“Kita maunya harga tetap stabil, jangan sampai menjelang hari raya malah memberatkan. Untuk daging beku masyarakat minta buka di tempat, Bulog datang untuk daging itu,” kata dia.
3. Pemerintah berjanji harga pangan stabil
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelumnya mengklaim harga bahan pokok tidak akan bergejolak menjelang Idul Fitri. Melalui rapat kabinet terbatas di kantor Presiden, dia juga melaporkan harga sembako saat ini.
Dia juga mengimbau kepada para pedagang beras di pasar tradisional agar menjual beras kualitas medium mulai pertengahan bulan ini. Apabila kualitas medium menurun di suatu daerah, dia berjanji pemerintah melalui Bulog akan menyediakan berasnya dengan patokan harga eceran tertinggi.