Survei: 73 Persen Generasi Z Bersedia Divaksinasi

Kebanyakan dari mereka juga percaya dengan efikasi vaksin

Jakarta, IDN Times - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkap, Generasi Z yang saat ini berusia 17-21 tahun lebih percaya dengan efikasi vaksin dan bersedia divaksinasi daripada masyarakat secara umum.
 
Jika diakumulasi kategori sangat bersedia dan cukup bersedia, didapati bahwa 73,2 persen Generasi Z bersedia divaksinasi. Angkanya cukup timpang dengan temuan survei bulan lalu yang menunjukkan hanya 54,1 persen masyarakat Indonesia yang bersedia divaksinasi.
 
“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kebersediaan publik secara umum. Namun, masih ada sekitar 21,5 persen anak muda yang tidak bersedia (divaksinasi),” kata Direktur Eksekutif Indikantor Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melalui webinar bertajuk Suara Anak Muda tentang Isu-Isu Sosial Politik Bangsa, Minggu (21/3/2021).  

Baca Juga: CSIS: 63,6 Persen Gen Z Jakarta Tak Percaya Vaksin COVID-19 Manjur

1. Generasi muda lebih percaya bahwa vaksin efektif mencegah COVID-19

Survei: 73 Persen Generasi Z Bersedia DivaksinasiIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Bagian lain dari survei yang melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia mendapati, 73,7 persen Generasi Z percaya dengan keampuhan vaksin. Angkanya juga relatif timpang dengan survei sebelumnya, yaitu hanya 53,5 persen masyarakat umum yang percaya dengan efikasi vaksin.
 
Masih ada 13,6 persen Generasi Z yang tidak percaya dengan keampuhannya. Angkanya juga lebih rendah dari masyarakat umum yaitu 30,3 persen.
 
“Artinya mereka paham kalau vaksinasi sangat pening. Mereka memahami sains. Ini adalah ikhtiar yang harus dilakukan,” kata epidemiologis Universitas Indonesia Pandu Riono yang juga hadir dalam acara tersebut.  
 

Baca Juga: CSIS: Hanya 59,5 Persen Warga Jakarta Percaya Vaksin COVID-19

2. Presiden dianggap mampu menangani pandemik

Survei: 73 Persen Generasi Z Bersedia DivaksinasiANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Terkait kepuasan kinerja, melalui survei yang dilakukan sepanjang 4-10 Maret 2021, diketahui bahwa 55,4 persen Generasi Z menilai Presiden Joko “Jokowi” Widodo mampu menangani pandemik COVID-19 dengan baik.
 
Hal yang menarik adalah angka tersebut tidak sinkron dengan kepuasan kerja Kementerian Kesehatan. Hanya 42,9 persen responden yang percaya dengan kemampuan Menteri Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan pandemik COVID-19.
 
Di sisi lain, sekitar 72,6 persen Generasi Z memiliki keyakinan terhadap kapasitas para menteri yang baru menjabat setelah reshuffle kabinet, termasuk Budi.
 

3. Mayoritas milenial menyetujui lockdown

Survei: 73 Persen Generasi Z Bersedia DivaksinasiIlustrasi lockdown. IDN Times/Arief Rahmat

Pertanyaan lain terkait pandemik adalah persepsi Generasi Z terhadap kebijakan karantina wilayah. Ternyata, 61,3 persen responden mendukung penutupan wilayah atau lockdown berbasis kabupaten/kota atau zona merah tertentu. Sekitar 14,1 persen menyetujui karantina wilayah secara nasional dan 19,6 persen merasa tidak memerlukan pembatasan tersebut.
 
Menurut Pandu, dukungan Generasi Z terhadap kebijakan pembatasan merupakan hasil dari tingginya penetrasi internet dan media sosial. Banyak dari generasi muda yang membandingkan efektivitas penanganan pandemik di Indonesia, dengan sejumlah negara yang menerapkan lockdown secara optimal.

Survei yang dilakukan melalui telepon ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

Baca Juga: Jokowi: Jangan Sampai Kota Lockdown karena Satu COVID-19 di Sebuah RT 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya