[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RI

Simak perbincangan IDN Times dengan Dubes Lutfi Rauf

Jakarta, IDN Times - Mesir merupakan salah satu mitra strategis bagi Indonesia di kawasan Timur Tengah dan Afrika bagian utara. Potensi ekonomi kedua negara mencapai empat miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp58 triliun. Sayangnya, akibat pandemik COVID-19, nilai riil yang tercapai baru menyentuh angka 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15,9 triliun. 

Indonesia-Mesir memiliki hubungan yang sangat dekat, sebab Mesir merupakan salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia. Jika ditelisik lebih jauh, banyak ulama Indonesia yang menimba ilmu di Al-Azhar Kairo bahkan sejak abad 18.

"Hubungan diplomatik terjalin tahun 1947. Kesamaan visi dari pemimpin kedua negara, Bung Karno dan Gamal Abdul Nasser, terefleksi ketika kedua pemimpin negara menginisiasi lahirnya Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, melalui program Ambassador Talk by IDN Times pekan lalu. 

Selama hampir satu jam, IDN Times bersama Lutfi Rauf berbincang banyak hal mengenai hubungan kedua negara. Mulai dari potensi ekonomi, pendidikan, penanganan pandemik COVID-19, hingga pariwisata. 

Ingin tahu selengkapnya? Yuk simak perbincangan antara IDN Times dengan Dubes Lutfi di bawah ini. 

Bagaimana situasi pandemik COVID-19 di Mesir?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Kairo, Mesir (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Mesir mencatat sekitar 280 ribu kasus positif, dengan jumlah kematian sekitar 16 ribu, dan sejak tahun kemarin Mesir sudah melewati gelombang ketiga. Puncak gelombang pertama terjadi pada Juni 2020, gelombang kedua itu Januari 2021, gelombang ketiga terjadi pada Mei.

Gelombang ketiga ini bersamaan dengan bulan puasa atau selesai bulan puasa, mungkin tingkat mobilitas dan interaksi masyarakat meningkat dalam konteks Ramadan. Tapi saat ini trennya sudah menurun. Perlu dikabarkan juga kalau Mesir sudah memulai vaksinasi sejak Januari, sudah sekitar dua juta yang divaksin.

Bagaimana keadaan warga negara Indonesia di Mesir?

Untuk masyarakat Indonesia yang tercatat ada sekitar 10 ribu lebih, mayoritas adalah mahasiswa. Dalam konteks penyebaran wabah, kami mencatat sekitar hampir 57 WNI yang terpapar, dengan segala kesedihan dan duka cita, ada WNI tiga yang meninggal dunia, 54 lainnya sembuh.

Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi yang terpapar. Kita dari hari ke hari terus menyampaikan grafik perkembangan wabah. Tidak hanya daily basis, tapi weekly basis. Jadi kelihatan bagaimana trennya. Sehingga itu memberikan informasi untuk lebih waspada.

Seperti apa peran KBRI dalam melindungi WNI di tengah pandemik?

Pada saat pembatasan awal pandemik, KBRI mendistribusikan kebutuhan pokok yang hampir 10 ribu paket, isinya obat-obatan dan vitamin. KBRI juga membentuk satgas yang terdiri dari unsur-unsur masyarakat Indonesia, termasuk sekitar 16 organisasi mahasiswa.

Kelihatan betul semuanya bergotong-royong, saling bantu. Kita juga menyediakan tempat isolasi mandiri, bagi siapa saja yang memerlukan nanti langsung didampingi oleh satgas, kitab awa ke sana.

Satgas ini juga menugaskan tim dokter WNI. Ini sangat membantu karena didukung fasilitas hotline. Sejak Juni 2020, tim dokter sudah menerima sekurangnya 1.000 lebih konsultasi kesehatan. Bagi mereka yang perlu penanganan lebih lanjut, inilah tugas Satgas menyambungkan dengan fasilitas kesehatan di Mesir.

Baca Juga: Mesir-Israel Bertemu, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Palestina

Apakah WNI di Mesir sudah mulai divaksinasi?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIIlustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Mengenai vaksin, kami juga sudah meminta WNI agar segera mendaftarkan diri secara online. Nanti dari Kementerian Kesehatan akan memberikan arahan, kapan, zonasi di mana, jenis vaksin apa yang digunakan, hampir sama tahapannya seperti Indonesia.

Semakin ke sini, semakin panjang antreannya, karena baru sadar manfaatnya sangat banyak. Pemerintah Mesir juga sudah menjanjikan stok vaksin terjamin. Saya sudah vaksin sekitar dua bulan lalu.  

Apakah ada pemulangan WNI di awal pandemik?

Tidak ada. Kalau mau pulang itu sifatnya voluntary. Bahkan, pada saat pandemik, meski pemerintah Indonesia menghentikan proses pengiriman mahasiswa Mesir, ada saja warga kita yang tetap berusaha untuk datang ke Mesir untuk belajar. Sekitar 1.500 orang.

Inilah tugas dari kelompok-kelompok dan organisasi kemahasiswaan yang juga ikut dalam Satgas untuk memberikan informasi tentang pentingnya menjaga diri dan kesehatan di negeri orang.

Beralih ke topik lain, bagaimana persepsi orang-orang Mesir terhadap Indonesia?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIDubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf (Instagram/indonesiaincairo)

Sejarah itu melekat ya. Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, tahun 1946. Hubungan diplomatik sendiri terjalin tahun 1947. Jadi sangat dekat. Dan itu terefleksi dengan kesamaan visi dari pemimpin kedua negara, Bung Karno dan Gamal Abdul Nasser, mengenai pentingnya kerja sama negara-negara Asia-Afrika dalam menghadapi kolonialisme.

Oleh karena itu, kedua pemimpin negara menginisaisi lahirnya Konferensi Asia-Afika di bandung 1955. Impresi mereka Indonesia adalah sahabat Mesir. Kita juga saling mendukung dalam keanggotaan internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok (GNB), dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Bagaimana kedekatan sejarah kedua negara mempengaruhi potensi ekonomi Indonesia-Mesir?

Karena hubungan kedua negara begitu dekat, makanya ada banyak peluang dagang, termasuk peran diaspora kita dalam memperkenalkan produk Indonesia. Ada yang bahkan sudah punya usaha sendiri, sudah menetap di Mesir, sudah buka toko. Dan mereka inilah yang jadi unsur penetrasi untuk menjual produk Indonesia.

Mesir secara geografis strategis karena berada di Timur Tengah dan Afrika Utara. Karena Mesir punya perjanjian bebas dagang dengan berbagai negara, termasuk Uni Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, maka Mesir bisa menjadi pintu masuk untuk produk-produk Indonesia.

Sebagai negara besar, Mesir tentu jadi tujuan ekspor utama Indonesia di kawasan. Ada fenomena menarik terkait perdagangan, justru hubungan dagang kedua negara meningkat selama pandemik. Berdasarkan data, volume perdagangan Januari-Desember 2020 naik 3,2 persen. Untuk Januari-Februari total perdagangan kita naik hampir 30 persen.

Jadi ini menarik sekali, kenapa? Karena di mana banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif, Mesir satu-satunya di kawasan yang mampu mencetak pertumbuhan positif, yang tadinya 5,6 persen sekarang bertahan di 3,4 persen. Artinya, potensi perdagangan kedua negara sangat terbuka dan momentum ini harus kita jaga.

Berapa sebenarnya potensi nilai perdagangan kedua negara?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIIlustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kita sekarang ini berusaha mencapai sekitar 3-4 miliar dolar Amerika Serikat, yang kita capai sekarang baru sekitar 1,1 miliar dolar Amerika Serikat. Dengan potensi yang ada, dengan COVID-19 yang nantinya bisa diatasi dan tren yang kita saksikan di mana total perdagangan antarnegara naik selama pandemik, momentum ini perlu kita manfaatkan betul-betul.

Nilai ekspor Indonesia ke Mesir bahkan melampaui dua negara Afrika yang merupakan partner dagang Mesir, seperti Aljazair di peringkat 43 dan Kenya di peringkat 47. Indonesia termasuk yang paling tinggi di Asia pada peringkat 16.

Sebagai informasi juga, komoditas yang diperdagangkan adalah 10 produk unggulan Indonesia, meliputi CPO atau produk minyak sawit, itu permintaannya naik 90 persen dari tahun sebelumnya, ada juga kopi, benang, ban karet, dan kendaraan bermotor, dan produk perikanan. Komoditi pertanian dan perikanan meningkat 72 persen ekspornya. Ikan beku naiknya hampir 80 persen. Kedua negara ini bukan partner yang saling kompetisi, tapi saling melengkapi atau komplementer produk-produknya.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kota Firaun Mesir Kuno di Dekat Luxor

Kalau sebaliknya, komoditi apa yang paling banyak diimpor Indonesia dari Mesir?

Umumnya Indonesia mengimpor banyak sulfur untuk bahan pupuk, fosfat. Yang kedua buah-buahan. Mesir terkenal dengan jeruk sunkist, karena dia tumbuh natural, karena tanahnya subur di lembah Nil. Saya lihat pertanian di sini tanpa pupuk tumbuh subur karena tanahnya kaya dengan mineral. Terutama di daerah delta Nil.

Yang mulai diminati masyarakat kita adalah peningkatan permintaan atau kebutuhan untuk kurma Mesir. Selama ini mindset kita supplier kurma dari Arab Saudi. Dan sekarang kurma Mesir sudah mulai meningkat permintaannya. Karena rasanya lain dan harganya kompetitif, ada peningkatan 90 persen tahun kemarin.

Adakah produk yang baru ingin didagangkan ke Mesir?

Tentu kita juga berusaha mempromosikan produk-produk industri. Ada tren di Mesir mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Saya baca berita Indonesia sudah mengembangkan motor listrik untuk Nigeria di Afrika. Nah, kita juga akan memperkenalkan teknologi industri ini ke Mesir.

Kita juga berusaha memanfaatkan pengembangan infratstuktur melalui program BUMN Go Global. Kemarin kita damping WIKA untuk joint venture dengan partner di sini untuk pembangunan di kawasan industri khusus di Suez. Kita akan lihat nanti bagaimana perkembangannya.

Banyak pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Mesir. Apa yang sebenarnya membedakan Mesir dengan negara lain dalam hal pendidikan?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RICairo University (https://cu.edu.eg/Home)

Ada istilah mengatakan, kiblat ibadah adalah Makkah, kalau kiblat ilmu keislaman adalah Al-Azhar Kairo. Kenapa? Karena itu adalah universitas tertua di dunia, usianya lebih dari 1.000 tahun.

Kenapa alasan ini sangat diminati? Karena zaman dulu kala, sebelum Indonesia lahir, bahkan mahasiswa Indonesia sudah datang untuk belajar di Al-Azhar. Tidak sedikit ulama belajar di sini. Tradisi ini sampai sekarang berlanjut.

Salah satu faktornya menurut saya adalah misi keislaman Al-Azhar adalah menyebarkan nilai-nilai Islam moderat, wasatiyah. Bagi saya itu identik sama dengan nilai-nilai yang selama ini tumbuh dalam masyarakat Indonesia sejak Islam hadir di Nusantara.

Ada berapa mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir?

Dari menunjukkan paling banyak mahasiswa Indonesia belajar di Al-Azhar Kairo, jumlahnya hampir 10 ribu. Jumlah terbanyak saat ini masih diduduki oleh mahasiwa Malaysia. Tapi, jika dikelola dengan baik, jumlahnya akan bisa melampaui Malaysia. Dalam dua tahun ini jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir meningkat banyak.

Sebenarnya Mesir tidak memberikan batasan berapa jumlah mahasiswa yang bisa belajar di Kairo. Kita tentunya sangat berterima kasih kepada Universitas Al-Azhar dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia. Umumnya belajar di Al-Azhar gratis.

Tapi ada sekitar 180 sekian yang diberi beasiswa penuh. Bukan hanya bebas kuliah, tapi juga biaya hidup. Di samping itu, kita berterima kasih kepada Al-Azhar, termasuk Grand Sheikh yang mengirimkan ulama-ulama mereka untuk datang ke Indonesia dan berbagi ilmu.

Bagaimana dengan minat mahasiswa Mesir untuk belajar di Indonesia atau mempelajari budaya Indonesia?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIDubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf (Instagram/indonesiaincairo)

Dari pihak Mesir sendiri ada kecenderungan untuk belajar di Indonesia. Terlihat dari aplikasi beasiswa kerja sama negara berkembang, yang dalam tiga tahun terakhir naik 150 persen. Tentu kita ada keterbatasan, tapi minatnya kelihatan jelas. Demikian juga darmasiswa, meningkat sekitar 40 persen. Trennya naik.

Kemudian, di sini juga ada namanya Pusat Kebudayaan Indonesia, berlokasi di sekolah Indonesia-Kairo. Ada dua hal yang banyak diminati generasi muda Mesir, satu program pembelajaran bahasa Indonesia yang baru dibuka tahun lalu, peminatnya hampir 1.000.

Kedua program kebudayaan, salah satu kegiatan promosi budaya yang bahkan diminati dari tingkat SD adalah pancak silat. Yang diperkenalkan mahasiswa Indonesia ada dua perguruan silat, yaitu Tapak Suci dan Talago Biru, peminatnya sudah melebihi 1.000 orang. Yang sangat menggembirakan ternyata dari pesilat Mesir ada yang jadi timnas untuk event internasional.

Selain pendidikan, Mesir juga digandrungi masyarakat Indonesia sebagai salah satu destinasi pariwisata. Bagaimana potensi pariwisata kedua negara?

Jumlah wisatawan mancangera dari Mesir ke Indonesia sebelum pandemik meningkat, meskipun tidak sebanyak negara lain karena faktor jarak, mencapai angka sekitar 20 ribu. Jumlah yang sama juga untuk masyarakat Indonesia yang menyaksikan situs-situs Mesir kuno, seperti Giza, Alexandra, Luksor, dan Aswan.

Kami bersama para pelaku pariwisata sedang memitigasi (dampak pandemik) terhadap pariwisata. Saya ada kesempatan untuk bertemu Gubernur Laut Merah beberapa saat lalu. Saya bertanya strategi apa yang mereka lakukan untuk memitigasi dampak dari wabah. Salah satu yang mereka lakukan adalah memberikan vaksin kepada seluruh pekerja pariwisata di barisan depan.

Kemudian, terkait diplomasi budaya melalui film, ada dua film Indonesia yang mempromosikan budaya dan persahabatan Mesir, yaitu Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Itu sangat efektif dampaknya. Karena kita bisa melihat pemandangan kebudayaan dan kehidupan rakyat Mesir melalui film itu. Tentu kita berharap ada produser film yang ambil gambar di Indonesia, seperti bagaimana Laskar Pelangi mempromosikan Belitung.

Apa destinasi wisata favorit orang-orang Mesir di Indonesia?

[WANSUS] Cerita dari Mesir: Kondisi Pandemik sampai Hubungan dengan RIpixabay.com/NadineDoerle

Umumnya masih ke Bali, karena banyak wisata keluarga dan honey moon. Mereka melihat Bali sebagai pulau unik, yang didiami penduduk Hindu, namun bisa berinteraksi dan bergaul dengan warga dari pemeluk keyakinan dan budaya berbeda. Itu luar biasa menurut mereka. Ada yang sudah lima kali ke Bali.

Tapi saya sarankan jangan hanya Bali, banyak wilayah Indonesia lainnya yang tidak kalah indah. Akhirnya ada yang mulai ke Lombok, saya juga mulai sarankan ke Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan tempat-tempat lain.

Apakah ada rencana untuk membebaskan visa?

Memang lagi dijajaki sekarang bebas visa, itu salah satu cara untuk meingkatkan pariwisata people to people context, karena memang potensi kedua negara sangat besar.

Indonesia dengan 270 juta terbesar di Asia Tenggara, Mesir dengan 104 juta penduduk terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, menjadi potensi besar di bidang ekonomi dan pariwista.

Terakhir, Mesir merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Jalur Gaza. Bagaimana strategi kedua negara untuk mendukung kemerdekaan Palestina?

Kita dan Mesir memiliki posisi yang sama untuk membantu Palestina mencapai kemerdekaan two state solution. Kedua negara konsisten untuk itu. Indonesia juga terus meningkatkan bantuan kapasitas, teknik, pendidikan, yang sudah mencapai ratusan juta dolar.

Demikian juga Mesir. Mereka punya kebijakan juga, terutama dalam upaya menghidupkan kembali proses damai antara Israel-Palestina dan di antara bangsa Palestina sendiri.

Sama seperti masyarakat kita juga ya, begitu kemarin Hamas-Israel memanas, masyarakat Mesir juga ikut memperjuangkan dan mendukung Palestina agar mencapai kemerdekannya.

Baca Juga: Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali Digelar

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya