PMI Bangun Klinik Darurat di Donggala
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan klinik di lokasi yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Demi memberikan layanan kesehatan bagi para pengungsi di lokasi yang terkena bencana gempa tsunami dan likuifaksi,
Menurut Koordinator Pelayanan Klinik Kesehatan Darurat, Iwan Ridwanudin, klinik tersebut berada di wilayah yang terdampak parah, yakni di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Pantai Barat Kabupaten Donggala.
1. Fasilitas pelayanan selam 24 jam
Klinik yang didirikan ini berfungsi selayaknya puskesmas, yang melayani serta fasilitas 24 jam. Selain itu ada juga instalasi gawat darurat, rawat jalan dan pelayanan rawat inap. Iwan juga menjelaskan bahwa ada pelayan untuk wanita yang sedang hamil.
"Selain itu ada juga ada pelayanan buat kontrol kehamilan, poli melahirkan normal, kontrol tumbuh kembang, menyusui, kesehatan masyarakat dan imunisasi sebagaimana halnya di Puskesmas pada umumnya," lanjut Iwan.
2. Antisipasi terhadap penyakit pascabencana
Editor’s picks
PMI sebelumnya melakukan pelayanan klinik keliling untuk menjangkau beberapa wilayah yang terisolir akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9) lalu. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi potensi penyakit pascabencana, dan meningkatkan segi pelayanannya dengan melakukan promosi kesehatan dan kebersihan kepada sejumlah pengungsi yang masih tinggal tenda pengungsian.
Baca Juga: Ini Tiga Bantuan Uni Eropa untuk Korban Gempa Donggala dan Palu
3. Menerjunkan pihak medis yang maksimal
Untuk menangani korban gempa dan tsunami tersebut, sejumlah tenaga medis seperti dokter umum dan spesialis diterjunkan. Tidak hanya itu dibantu dengan tenaga perawat dan bidan, serta apoteker yang akan membantu dalam proses layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban jiwa dalam bencana ini mencapai 2.073 orang.
Baca Juga: [UPDATE] BNPB: Korban Jiwa Gempa Sulteng Jadi 2.073 Orang