Viral, Kisah Pilu Anak 12 Tahun Hamil 8 Bulan akibat Pelecehan Seksual

04 Jan 2023, 14:55 WIB

Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menceritakan kisah seorang anak berusia 12 tahun yang tengah hamil 8 bulan diduga menjadi korban pelecehan seksual viral di media sosial.

Pemilik akun TikTok bernama @mommychutela masa prihatin dengan kejadian menimpa anak dengan nama samaran Bunga. Meski bukan anggota keluarga, dia rela merawat bunga karena usia Bunga sama dengan anaknya.

"Di usianya yang sama seperti anak sulungku 12 tahun, anakku sibuk dengan aktivitasnya sebagai pelajar kelas VII bermain dengan happy, sebagaimana harusnya menikmati masa remaja di dekat keluarga tercinta," tulis pemilik akun dalam video yang diunggahnya pada 28 Desember 2022 lalu.

1. Kehamilan Bunga masuki trimester ketiga

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam video tersebut, pemilik akun mengantarkan Bunga untuk memeriksakan kandungannya. Di kehamilan trimester ketiga, tentu banyak kesulitan dan memerlukan perhatian ekstra.

Pemilik akun dan keluarga berharap dengan membawa Bunga ke tempat tinggalnya bisa memberikan yang terbaik bagi Bunga.

2. Orang tua Bunga bingung dengan kejadian menimpa bunga

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam unggahan video lainnya melalui akun mommychutela tidak ia tidak akan menceritakan kronologi awal mula kisah Bunga. Namun dia dan suami serta adik iparnya akan merawat bunga.

Sementara orang tua bunga adalah orang yang bekerja perkebunan milik keluarganya.

"Orangtua Bunga ini bingung dengan kejadian Bunga ini, ntar bagaimana Bunga dengan kondisi dia yang masih kecil, masih muda. Kemudian mendengar cerita itu saya tergerak untuk menjemput Bunga, untuk bisa melewati masa-masanya (hamil tua) di sini. Di mana kalau terjadi apa-apa pastinya lebih cepat untuk memberikan bantuan ke Bunga," ungkapnya.

3. Sebanyak 121 juta kehamilan yang terjadi setiap tahun di dunia kehamilan tidak direncanakan

Bayi-bayi lahir direncanakan menyambut tanggal cantik 02-02-20 di RSIA Cahaya Bunda. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010 menunjukkan bahwa angka perkawinan usia dini di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 46,7 persen pada usia 15-19 tahun, dan sebesar 5 persen pada usia 10-14 tahun.

Sementara catatan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), sebanyak 121 juta kehamilan yang terjadi setiap tahun di dunia merupakan kehamilan tidak direncanakan. Angka tersebut merupakan 60 persen dari jumlah kehamilan dunia.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menegaskan, salah satu risiko dari kehamilan yang tidak diinginkan adalah anak yang dilahirkan mengalami stunting.

“Maka dari itu perlu dilakukan upaya mitigasi diri untuk mencegah anak-anak kita dari dampak jangka panjang dan luas dari stunting termasuk dari peran dalam keluarga,” kata Boni dikutip dalam siaran tertulis laman BKKBN, Rabu (4/1/2022).