Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Achmad Yurianto dan Mohammad Syahril saat memberi keterangan pers di RSPI Sulianti Saroso Rabu 4 Maret 2020 (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Jakarta, IDN Times - Beberapa hari setelah dua orang warga negara Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona, beredar viral di media sosial tulisan berisi pengakuan salah satu dari pasien tersebut.

Dalam pesan yang beredar, pasien itu mengaku tidak pernah diberitahu bahwa ia positif terjangkit virus bernama COVID-19. Selain itu, pasien tersebut juga mengaku tidak kenal dengan warga negara Jepang yang disebut-sebut sempat menjalin kontak dengan pasien.

Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto pun buka suara terkait pernyataan itu.

1. Kemenkes sebut pasien ada kontak dengan WN Jepang meski tak saling kenal

Eks Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Yuri menjelaskan bahwa pasien positif itu memang ada kontak dengan WN Jepang meski tidak saling mengenal. Sebab, menurutnya ketika pesta teman dansa pasien berganti-ganti. Ia mengklaim hal ini didapatkan pihaknya dari cerita yang dibeberkan pasien.

"Misal saya dengan mbak (menunjuk salah satu wartawan), terus dengan mbak lain. Jadi itu yang terjadi, jelas ada kontak positif yang kemudian sempat dekat," kata Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (4/3).

2. Lebih penting melakukan pendataan

RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Juru Bicara untuk Penanganan Virus Corona itu mengatakan saat ini yang terpenting adalah mendata orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien positif ini ketimbang membahas soal dansa yang dilakukan pasien sebelum terpapar virus corona.

"Kan kalau dansa itu boleh langsung ganti-ganti, bagi saya bukan itu, yang penting sekarang contact tracking-nya," jelasnya.

3. Pasien diisolasi sejak 1 Maret 2020

RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam pesan yang beredar, sang pasien mengaku bingung karena identitas dirinya dan ibunya sudah terungkap di media massa karena positif terjangkit virus corona.

Pasien tersebut mengaku ke RS Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat pada Kamis (27/2) karena sudah beberapa hari batuk dan demamnya tak sembuh.

Dari hasil pemeriksaan dokter, ia divonis terkena bronchopneumonia dan ibunya terkena tifus. Sehari setelahnya, pasien tersebut mengaku menerima info dari rekannya di Malaysia, ada WNA Jepang dinyatakan positif terjangkit corona usai datang ke Indonesia.

Ketika ia mengonfirmasi dokter, pasien tersebut kemudian diisolasi sejak Minggu (1/3) di RSPI Sulianti Saroso.

Editorial Team