Jakarta, IDN Times – SETARA Institute for Democracy and Peace mengingatkan pemerintah harus berhati-hati mengambil keputusan terkait dengan wacana pemulangan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) eks warga negara Indonesia.
SETARA Institute juga mendesak pemerintah Indonesia untuk merancang dan mengambil kebijakan komprehensif yang presisi sehubungan dengan keberadaan sejumlah anggota dan simpatisan ISIS tersebut.
“Kehati-hatian memang diperlukan sebab menyangkut keamanan nasional. Ketergesa-gesaan dalam masalah ini jelas merupakan pendekatan yang tidak tepat, apalagi disinyalir beberapa di antara mereka adalah eks kombatan yang pernah bertempur sebagai tantara ISIS dan secara ideologis berwatak keras,” jelas Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (7/2).
Meskipun sejauh ini belum ada kesepakatan internasional mengenai bagaimana memperlakukan eks-anggota dan simpatisan ISIS, menurutnya, pemerintah harus realistis dalam mengambil langkah.
“Oleh karena itu, pemerintah harus segera menyusun rencana kontingensi (contingency plan) dan strategi yang menyeluruh mengenai keberadaan eks-anggota dan simpatisan ISIS asal Indonesia,” tutur Bonar.