Jakarta, IDN Times - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sudah lama tak berkomunikasi dengan parpol berlambang Garuda itu. Bahkan, menurut Dasco, Yana sudah lama tak pernah berkomunikasi dengan Gerindra.
"Yang bersangkutan sudah lama tidak berkomunikasi dan koordinasi dengan Partai Gerindra, serta memang tidak pernah hadir di acara-acara partai," ungkap Dasco di dalam pesan suara kepada IDN Times pada Minggu (16/4/2023).
Itu merupakan respons resmi Gerindra usai Yana terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (14/4/2023). Yana diduga menerima suap untuk program Bandung Smart City tahun anggaran 2022-2023.
Lebih lanjut, Dasco menyebut kali terakhir Yana ikut acara Partai Gerindra sudah bertahun-tahun lalu. Meski begitu, tidak ada sanksi yang dijatuhkan Gerindra bagi Yana meski absen sekian lama di acara partai.
"Udah lama banget, udah bertahun-tahun (yang lalu) yang bersangkutan hadir di acara Gerindra," tutur dia.
Menurut Dasco, Yana merapat ke Gerindra hanya demi mendapatkan tiket agar dapat diusung sebagai Wali Kota Bandung. "Jadi, yang bersangkutan minta KTA (Kartu Tanda Anggota) hanya karena mau maju sebagai Wali Kota, sepertinya begitu. Kami gak tahu apakah KTA-nya masih aktif atau enggak, karena sudah lama gak aktif di partai. Ini bukannya kita mau buang badan ya tapi memang kenyataannya begitu," ujarnya lagi.
Lalu, bagaimana status Yana di Gerindra? Apakah masih dianggap sebagai kader?
