IDN Times/Gregorius Aryodamar P
Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Menteri Pertahanan yang juga menjabat Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan pada pekan lalu. Namun, Wakil Gubernur DKI sekaligus Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut perjumpaan keduanya sebagai pertemuan biasa.
"Itu kan sudah disampaikan oleh Jubir (dari Prabowo Subianto) Pak Dahnil (Anzar Simanjuntak) memang ada pertemuan Anies-Prabowo, dan itu sebagai pertemuan biasa saja, karena mungkin sudah lama gak ketemu untuk diskusi," kata Riza di Balai Kota Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Jumat (5/2/2021).
Meski dibilang pertemuan biasa, Riza menyampaikan, pada pertemuan tersebut dibahas berbagai bahan diskusi, mulai dari membangun kedaulatan bangsa, pangan hingga mempertahankan NKRI.
"Dari yang disampaikan Pak Anies, pembicaraannya cair, gak ada yang spesial, gak ada yang khusus. Pertemuan ini saya kira baik ya, apalagi sudah lama Prabowo-Anies gak ketemu. Apa pun, Pak Anies diusung oleh Partai Gerindra, dan tugas kami mengawal kepemimpinan Pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Riza sampai berhasil pada 2022," ujarnya.
Pada pertemuan itu juga, Riza menegaskan, Anies dan Prabowo tidak membahas mengenai kontestasi politik 2024. "Tidak ada pembahasan ke situ. Kita sama-sama memahami posisi masing-masing, pertemuan itu silaturahmi biasa, cair, dan Pak Prabowo menjelaskan gagasan konsep terkait pertahanan dan sebagainya," ucapnya.
Selain itu, Riza menyampaikan, dalam pertemuan tersebut juga kedua tokoh itu tidak membahas pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2022, 2023, atau 2024, karena belum ada wacana mengenai pilkada serentak.
Terkait dengan Pilkada tersebut, Riza menyebutkan, Partai Gerindra akan mengikuti ketentuan dan aturan yang dibuat pemerintah pusat bersama DPR RI untuk menentukan pelaksanaan Pilkada DKI pada 2022, 2023, atau 2024, ketika masa jabatan Anies dan Riza sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta habis.
"Namun untuk membicarakan sosok yang diusung terlalu prematur ya. Kita masih menunggu, jika sudah pasti undang-undangnya memang 2022 ya baru kita bicara. Itu pun masih lama. Kalau undang-undangnya tahun 2024, nanti kita bicara, itu pun lebih lama lagi. Jadi pada saatnya ya kita harus proporsionallah. Jangan ditarik tarik ke depan, belum waktunya," ujar dia.
"Biar masyarakat ini kondusif, tugas kita sekarang jangan bicara politik apalagi pilkada atau pilpres. Kita sekarang bagaimana bersama memastikan seluruh jajaran kita di pemerintah, di partai politik, DPRD, seluruhnya elemen masyarakat bahkan masyarakat terkecil, bagaimana kita berupaya mencegah dan mengendalikan COVID-19," ujar Riza, menambahkan.