Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamendiktisaintek: Menulis Jadi Fondasi Utama Karier Akademik

Wamendiktisaintek, Stella Christie. (IDN Times/Tunggul)
Wamendiktisaintek, Stella Christie. (IDN Times/Tunggul)
Intinya sih...
  • Penulisan ilmiah adalah fondasi utama karir akademik
  • Tantangan meningkatkan kualitas di jurnal bereputasi tinggi

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie mengatakan, mengasah kemampuan menulis sebagai fondasi utama dalam karir akademik sangat penting. Menulis, kata dia, bukan sekadar laporan saja, melainkan proses berpikir dan alat komunikasi ilmiah.

"Seperti halnya cerita rakyat yang melekat di ingatan, tulisan ilmiah pun harus mampu mengajak pembaca memahami temuan kita. Karena itu, menulis adalah keterampilan berkomunikasi dan inti dari komunikasi adalah bercerita,” ujar Stella dalam Workshop Kamp Inklusif Penulisan Artikel dan Publikasi Internasional Tahun 2025 di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Sulawesi Selatan, Rabu (23/7/2025).

1. Tiga hal penting dalam penulisan ilmiah

WhatsApp Image 2025-06-17 at 21.02.58 (1).jpeg
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengajak mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) untuk aktif menjadi agen perubahan dalam diskusi di Samarinda, Selasa (18/6/2025). Foto PTPN

Workshop Kamp Inklusif Penulisan Artikel dan Publikasi Internasional bertujuan untuk memberi penguatan kapasitas dosen dan peneliti muda dalam menyusun dan mengirimkan artikel ke jurnal-jurnal dengan reputasi global.

Menurutnya, ada tiga hal penting dalam penulisan ilmiah, yaitu menulis sebagai bentuk komunikasi ilmiah, menulis membutuhkan kemampuan berpikir yang terstruktur, dan keterampilan menulis hanya bisa dicapai melalui latihan yang konsisten.

“Tidak ada jalan pintas. Semua orang bisa menjadi penulis akademik yang baik jika terus berlatih dan menulis. Practice, practice, practice,” kata dia.

2. Tantangan tingkatkan kualitas di jurnal bereputasi tinggi seperti Q1 dan Q2

IMG_20250707_125117.jpg
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie saat kunjungan kerja di Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (7/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Stella mengatakan, tantangan ke depan adalah meningkatkan kualitas, terutama di jurnal bereputasi tinggi seperti Q1 dan Q2. Fokus pada publikasi berkualitas kini menjadi kebijakan utama Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan.

3. Sistem sertifikasi berbasis kinerja

lustrasi Seorang Wanita Menulis Jurnal Pada buku Harian (pexels.com/id-id/@judit-peter-281675/)

Adapun kegiatan Workshop Kamp Inklusif Penulisan Artikel dan Publikasi Internasional Tahun 2025 menerapkan sistem sertifikasi berbasis kinerja.

Para peserta hanya akan dapat sertifikat digital jika ikut mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan menunjukkan bukti telah melakukan submit artikel ke jurnal yang dituju. Sertifikat akan ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi asal peserta dan Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Kemdiktisaintek.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us