Najeela Shihab (Instagram/@najelaashihab)
Iya. Merdeka Belajar itu kalau di Cikal kami praktekkan sejak awal di tahun 1999. Jadi kita percaya bahwa salah satu kompetensi masa depan yang perlu ditumbuhkan pada setiap anak, dari mulai Pendidikan Anak Usia Dini sampai pendidikan tinggi itu adalah kemerdekaan belajar.
Orang-orang yang punya komitmen, tahu kenapa sih saya mesti belajar, apa manfaatnya buat saya, bagaimana caranya supaya saya bisa memahami pelajaran bukan sekedar dapat rangking, bukan sekadar dapat ijazah tapi tahu betul manfaat mempelajari materi tertentu untuk diimplementasikan dalam kehidupan.
Apa itu kemerdekaan belajar?
Menurut Cikal, Mandiri. Jadi tidak saling menyalahkan, tidak bergantung pada orang lain, tetapi memang betul-betul kalau bagaikan mendaki gunung nih, anak-anak dapat tantangan. Yang berarti bukan hanya terbebani.
Bagian yang paling penting dari kemerdekaan belajar itu sebetulnya adalah kemampuan refleksi. Melihat tantangan apa yang ada dalam pembelajaran. Melihat kelebihan dan capaian yang sudah dicapai dan bikin strategi dan rencana aksi untuk itu.
Selama sekian tahun dipraktekkan di sekolah Cikal, dipraktikkan di kampus guru Cikal, disebarkan ke komunitas Guru belajar, jaringan sekolah Merdeka Belajar dan insyaallah sudah cukup banyak bukti-bukti praktek baiknya.
Kami bersyukur bahwa Kemudian Mas Menteri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu menggunakan slogan yang sama.
Tentu isinya seperti apa, karena sebelumnya Merdeka Belajar ini gerakan kemudian menjadi bagian dari kebijakan, itu Kemdikbud punya otoritas penuh untuk mendefinisikan Merdeka Belajar versi Kemdikbud itu sebetulnya seperti apa.
Tetapi untuk kami di sekolah Cikal, rumah main Cikal, kampus guru Cikal, Yayasan Guru belajar, komunitas guru belajar dan yayasan dan semua jaringan sekolah Merdeka Belajar, berupaya untuk menggerakkan kemerdekaan belajar ini.
Insyaallah memang komitmen jangka panjang. Jadi tidak tergantung menterinya siapa, Mendikbudnya apa.
Dan mudah-mudahan makin banyak yang percaya sama pentingnya Merdeka Belajar untuk pendidikan kita.
Karena tadi kalau ditanya sudah terjadi atau belum? Jawabannya belum. Karena kalau kita ketemu sama murid-murid ditanya tujuan belajarnya apa? Itu rata-rata ya karena disuruh guru.
Guru mengajar, kenapa mengajar ini? Jawabannya karena dari kurikulum. Jadi pemahaman tentang esensi belajar dan mengajar, kemandirian, rasa saling percaya antar pemangku kepentingan, kebiasaan untuk refleksi itu sesuatu yang belum benar-benar terjadi di ekosistem pendidikan kita.
Kami percaya perubahan pendidikan cuma akan muncul kalau memang seluruh pemangku kepentingan di ekosistemnya berubah. Jadi nggak bisa pemerintah aja, nggak bisa cuman guru aja, nggak bisa cuman murid aja, enggak bisa orang tua aja, nggak bisa komunitas aja. Tapi semuanya harus ambil peran.