Waspada! Foto Karamnya KM Sinar Bangun di Medsos Hoax

Jakarta, IDN Times - Di tengah duka masyarakat Sumatera Utara yang masih menanti informasi soal keberadaan keluarganya yang ikut menumpang kapal motor Sinar Bangun, beredar foto di dunia maya seolah menunjukkan itu bangkai kapal. Foto tersebut memperlihatkan fisik kapal KM Sinar Bangun dalam keadaan karam di dasar Danau Toba dengan kedalaman sekitar 500 meter.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, pasalnya hingga kini tim dari Badan SAR Nasional masih terus melakukan pencarian fisik kapal yang tenggelam pada Senin (18/6) kemarin. Lalu, benarkah itu fisik kapal motor Sinar Bangun?
1. Foto yang beredar di media sosial hoax

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sudah menduga kuat foto tersebut hoax. Sebab, secara logika pada kedalaman tersebut tidak mungkin bangkai kapal bisa difoto karena kondisi dasar danau yang gelap gulita.
“Alat yang dipakai tim SAR Gabungan dan penyelam tidak ada yang dapat menjangkau sampai dasar Danau Toba di kedalaman 500an meter. Logika saja, tidak mungkin. Jadi, begitu terima foto pakailah logika apakah masuk akal atau tidak sehingga tidak menambah hoax,” ujar Sutopo kepada IDN Times, Selasa (26/06).
2. Dasar danau sangat gelap jadi tidak mungkin ada cahaya untuk mengambil foto

Sutopo menjelaskan, kegelapan di perairan dalam akan semakin bertambah seiring kedalaman laut atau danau. Bahkan, kedalaman perairan lebih dari 200 meter kegelapannya sangat pekat. Jadi, menurutnya gak mungkin ada cahaya di kedalaman 500 meter di dasar laut atau danau.
“Pada kedalaman ini dimulai penurunan suhu yang memisahkan antara air permukaan yang hangat dan air kedalaman yang dingin. Selain itu, pada kedalaman ini terdapat gelombang dalam yang menutupi air dingin di kedalaman laut atau danau. Lalu cahaya tidak ada sama sekali pada kedalaman lebih dari 1.000 meter”, kata dia memberikan penjelasan.
Lebih lanjut menurutnya, untuk meneliti kegelapan di kedalaman lautan atau danau dalam, manusia memerlukan alat modern. Pada kedalaman lebih dari 20-30 meter, manusia tidak akan mampu menyelam tanpa alat bantu. Sedangkan, pada kedalaman 200 meter, manusia tidak akan mampu bertahan hidup.
“Penyebab pertama, sinar cahaya terdiri dari tujuh warna seperti pada pelangi, yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Cahaya akan mengalami pembiasan ketika menabrak air,” katanya lagi.
3. Kedalaman Danau Toba yang sebenarnya 500 meter

Ia juga mengklarifikasi penjelasan tentang kedalam sebenarnya di dasar Danau Toba tersebut. Selama ini media banyak menyebut kedalaman dasar Danau Toba sekitar 1.600 meter, padahal kedalaman yang sebenarnya hanya 500 meter.
“Dasar Danau Toba sekitar 500 meter. Bukan 1.600 meter. Saat alat mendeteksi kedalaman tertulis 1.600. Satuannya FEET tapi ditulis METER. 1 meter sekitar 3 feet. Jadi, (kedalaman Danau Toba) sekitar 530 meter. Akhirnya menyesatkan dan membuat masyarakat keliru memahaminya,” kata dia.
Sejauh ini, belum ada lagi korban KM Sinar Bangun yang ditemukan. Data yang diterima oleh Sutopo hingga hari ini, angka korban yang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup mencapai 21 orang, 3 penumpang meninggal dan 164 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Ini merupakan hasl verifikasi di posko SAR gabungan di Pelabuhan Tigaras pada 25 Juni kemarin. Data ini yang menjadi rujukan dan kesepakatan bersama," kata Sutopo lagi.