Bawaslu Sebut Baju Garis Hitam Putih Ala Ganjar Tak Langgar Aturan

Asal tak ada ajakan untuk memilih

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, buka suara terkait fenomena gaya berbusana yang identik dengan pendukung salah satu calon presiden (capres).

Diketahui, pendukung bakal capres Ganjar Pranowo memilih baju bergaris hitam putih, sebagai ciri khas dukungan pada Ganjar pada Pilpres 2024. Baju itu juga dipakai seluruh relawan pendukung gubernur Jawa Tengah itu dalam acara Silaturahmi Relawan Ganjar di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juli 2023.

Baca Juga: Baju Hitam Putih Dinilai Jadi Simbol Jokowi Ada di Belakang Ganjar

1. Tak melanggar asal tak ada ajakan memilih

Bawaslu Sebut Baju Garis Hitam Putih Ala Ganjar Tak Langgar AturanKetua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bagja menjelaskan, fenomena baju khas pendukung bacapres Ganjar tidak melanggar aturan. Asalkan dengan catatan, Ganjar tak mengajak masyarakat untuk memilih saat sosialisasi kepada masyarakat.

"Ya gak apa-apa dong, kalau sosialisasi tidak mengajak kan tidak masalah. Kalau pakai baju kan jangan dilarang, hak kebebasannya memperkenalkan diri kan termasuk asasi juga," kata dia saat ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).

2. Baju pendukung tak boleh dipakai di TPS

Bawaslu Sebut Baju Garis Hitam Putih Ala Ganjar Tak Langgar AturanIlustrasi TPS. IDN Times/ Mela Hapsari

Hanya saja, kata Bagja, identitas pakaian pendukung bacapres tertentu tidak boleh dipakai pada saat pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ketika masuk ke pemungutan suara itu yang tidak boleh. Misalnya, dulu kan ada yang pakai kotak-kotak masuk TPS, zamannya Pak Jokowi, kemudian putih-putih. Pak Prabowo ya dulu ya, itu kan tidak boleh," tutur dia.

Baca Juga: Cerita Ganjar Pranowo soal Presiden Jokowi Berikan Desain Baju Relawan

3. Pakaian pendukung dan mengajak boleh dipakai saat kampanye

Bawaslu Sebut Baju Garis Hitam Putih Ala Ganjar Tak Langgar AturanIlustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Bagja memastikan pemanfaatan busana sebagai sosialisasi jelang Pilpres 2024 tak masalah, selama tidak ada ajakan untuk memilih. Namun, pendukung bacapres memakai baju dengan narasi dukungan diperbolehkan pada masa kampanye.

"Kalau di kampanye boleh gak? Ya boleh, di sosialisasi yang penting tidak mengajak, ya monggo-monggo saja. Itu hanya mode, masa kita larang mode kan bahaya juga. Kalau memperkenalkan diri," tutur dia.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/LaVtwdW_j6A

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya