Citra Positif Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran tawarkan keberlanjutan program Jokowi

Jakarta, IDN Times - Lembaga Indonesia Development Monitoring (IDM) menggelar survei untuk mengukur pilihan publik terhadap tiga paslon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa citra positif Presiden Joko "Jokowi" Widodo turut mempengaruhi elektabilitas kandidat paslon.

Baca Juga: Politik Makan Bakso Ala Jokowi-Prabowo Menuju 2024

1. Elektabilitas Prabowo-Gibran dipengaruhi citra Jokowi

Citra Positif Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-GibranIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Heru Supriyatno menuturkan, citra positif Jokowi membuat elektabilitas paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tinggi.

Sebab, Prabowo-Gibran jadi paslon yang merepresentasikan keberlanjutan pemerintahan Jokowi.

Kemudian elektabilitas Prabowo-Gibran disusul oleh paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Hasilnya, IDM menemukan Prabowo-Gibran dipilih 57,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dipilih oleh 25,9 persen. Dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin dipilih 13,4 persen. Sedangkan, sebanyak 3,6 persen menyatakan tidak memilih,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/1/2024).

Heru menjelaskan, hasil survei tersebut juga menunjukan keinginan publik terhadap presiden dan wakil presiden terpilih dengan kriteria sebanyak 82,4 persen, mengharapkan pemimpin yang memiliki inovasi kebijakan yang akan memperbaiki kualitas hidup banyak orang.

"Selain itu juga responden menginginkan kebijakan inovatif sekaligus konkret mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat," tutur dia.

Sebanyak 83,6 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang harus mengetahui berbagai permasalahan di Indonesia dan global.

"Tanpa wawasan tentang isu-isu tentang berbagai problematika di Indonesia, akan sulit membuat kebijakan yang tepat sasaran," ucap dia.

Adapun survei tersebut digelar pada 16 sampai 28 Januari 2024 lalu, dengan melibatkan 2.500 orang responden yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024, dan berdomisili di 1.250 desa serta kelurahan.

Penarikan sampel survei menggunakan multistage random sampling dan hasil dari survei ini memiliki margin of error kurang lebih 1,92 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Citra positif Jokowi karena programnya langsung dirasakan masyarakat

Citra Positif Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-GibranPresiden Joko Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Terkait survei tersebut, pengamat politik dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Ludiro Madu, menilai elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi karena banyak pemilih yang saat ini tertarik mendukung.

"Kalau dari tiga paslon capres terlihat pasangan capres-cawapres nomor urut dua masih dominan di urutan pertama, karena banyak pemilih yang saat ini tertarik dengan Prabowo-Gibran," kata Ludiro kepada awak media, Rabu (31/1/2024).

Ludiro menyebutkan, citra positif Jokowi juga sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran karena selama ini masyarakat masih menganggap Jokowi sebagai sosok yang diidolakan.

"Citra positif Jokowi sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran, karena selama ini masyarakat masih menganggap Jokowi sebagai sosok yang diidolakan," ujarnya.

Selain itu, kata Ludiro, saat ini pengaruh Jokowi masih tinggi karena masyarakat telah merasakan berbagai program Jokowi. Faktor ini juga menjadi alasan pemilih cenderung ke Prabowo-Gibran.

"Pengaruh Jokowi masih sangat tinggi karena masyarakat telah merasakan program-program Jokowi, faktor ini juga menjadi alasan pemilih cenderung ke Prabowo-Gibran," imbuhnya.

3. Masyarakat dianggap tak terpengaruh isu dari elite politik

Citra Positif Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-GibranIlustrasi kampanye politik (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menurut Ludiro, masyarakat tidak terpengaruh dengan omongan para elite politik, karena saat ini masyarakat lebih cerdas untuk memilih siapa pemimpin yang pantas untuk negeri ini.

"Saat ini masyarakat lebih cerdas untuk memilih siapa pemimpin yang pantas untuk negeri ini," imbuh dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya