G20 di Bali Dinilai Bakal Jadi Standar Presidensi Negara Lain

G20 di Bali digelar saat dunia memanas

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun menilai, Presidensi G20 yang digelar di Bali bakal jadi standar tuan rumah G20 di negara-negara selanjutnya.

"Saya yakin tuan rumah Presidensi G20 yang akan datang, akan menjadikan G20 kemarin di Bali jadi standar baru bagi mereka," kata dia dalam diskusi bertajuk Dampak KTT G20 dan B20 Bagi Ekonomi Indonesia dan Dunia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2022).

1. Dunia dihadapi dengan kondisi sulit, tapi Indonesia mampu cairkan suasana

G20 di Bali Dinilai Bakal Jadi Standar Presidensi Negara LainKonferensi pers Presiden RI, Joko "Jokowi" Widodo, usai acara G20 Indonesia 2022 pada Rabu (16/11/2022). (youtube.com/Kominfo TV)

Misbakhun menuturkan, meskipun saat ini ekonomi dan politik dunia sedang memanas, tetapi Indonesia selaku tuan rumah G20 berhasil menjadi penengah.

"Indonesia bisa jadi tuan rumah G20, presidensi sebagai ketuanya dengan sangat sukses. Karena di tengah-tengah tarikan geopolitik yang sangat keras, dalam sejarahnya, ini adalah G20 paling keras, dalam segala permasalahan dan substansi," ujar politisi Partai Golkar itu.

"Bagaimana situasi yang keras bisa landai. Ini melebihi ekspektasi semua, saya gak bisa perkirakan bahwa semua isu bisa diselesaikan penuh pengertian dan kedamaian," sambung Misbakhun.

Baca Juga: Jokowi Pamer Hasil Konkret G20: Dana Pandemik Terkumpul Rp23 Triliun

2. Jokowi tampil sebagai pemimpin dan menunjukkan keramahan Indonesia

G20 di Bali Dinilai Bakal Jadi Standar Presidensi Negara LainPresiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Misbakhun mengatakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai kepala negara, mampu tampil menyukseskan langsung gelaran G20. Bahkan, dia juga memberikan contoh ke dunia bagaimana kehangatan dan keramahan bangsa Indonesia.

"Di tengah tarikan yang begitu kuat, Indonesia tampil di depan. Pak Jokowi memberikan standar baru bagi G20, Indonesia berikan standar baru bagaimana perlakukan negara lain termasuk kepala negara dan delegasinya. Kita menunjukkan keramah-tamahan Indonesia yang tidak pernah diberikan siapaun oleh tuan rumah G20," beber pria berusia 52 tahun tersebut.

3. G20 diselenggarakan saat dunia memanas

G20 di Bali Dinilai Bakal Jadi Standar Presidensi Negara LainPoster G20 (Istimewa)

Lebih lanjut, Misbakhun juga menjelaskan jika Indonesia menjadi Presidensi G20 di saat dunia sedang dihadapi berbagai krisis. Mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, pandemik COVID-19, hingga perang Ukraina-Rusia.

"Terbukti bahwa permasalahan itu tidak hanya ekonomi semata, waktu itu diperkirakan masalahnya perang dagang antara China-Amerika. Ternyata di 2022 lahirlah konflik perang di Ukraina, di 2020 kita juga hadapi pandemi. Ketika dua dampak ini, ujungnya menyangkut keadilan sosial masyarakat, situasi global yang tidak stabil, kemudian memberikan ancaman eksistensi perdamaian dunia yang berdampak juga kesejahteraan manusia yakni energi dan pangan yang mahal," imbuh dia.

Baca Juga: Hari Kedua KTT G20, Jokowi: Stop War!

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya